Penuh Tekanan hingga Siksaan Mental, Begini Curhat Mantan Karyawan TikTok

- Rabu, 11 Mei 2022 | 14:00 WIB
Curhat mantan karyawan TikTok. (Reuters)
Curhat mantan karyawan TikTok. (Reuters)

Di balik kesuksesan TikTok menjadi aplikasi paling populer saat ini, ada cerita mengenaskan dari mantan karyawan perusahaan jejaring sosial asal Tiongkok tersebut.  Disebut-sebut para karyawan disana bekerja dengan penuh tekanan.

Melansir The Wall Street Journal (WSJ) Rabu (11/5/2022), mantan karyawan TikTok yang sempat berbasis di kantor Los Angeles itu mengungkap adanya jam kerja sangat panjang sebagai budaya bekerja yang diterapkan di TikTok.

Selama bekerja di TikTok, ia dan karyawan lainnya harus menghadapi tuntutan pekerjaan tinggi seperti rapat yang menghabiskan 85 jam, kurang tidur bahkan siksaan mental.

Bukan hanya itu saja, mantan karyawan yang tak disebutkan namanya itu menjelaskan karena adanya perbedaan rentang waktu antara Amerika Serikat dan Tiongkok, para karyawan kerap mengalami kurang tidur karena kewajiban untuk mengikuti jadwal rekan kerja mereka di Tiongkok

Di samping itu, para pekerja juga harus bekerja di akhir pekan untuk menyetarakan waktu dengan rekan kerja mereka di kantor cabang Tiongkok. Mengingat hari minggu di AS adalah hari senin di Tiongkok.

Konon, beberapa karyawan mengajukan resign (pengunduran diri) usai menunjukan bukti kondisi medis yang mengancam jiwanya karena terus mendapat tekanan yang besar selama bekerja.

Sekadar diketahui, TikTok yang merupakan anak perusahaan ByteDance itu sempat menetapkan jam kerja '996' yang artinya bekerja dari jam 9 pagi hingga jam 9 malam. Namun, akhirnya pemerintah melarang hal tersebut dan hanya memperbolehkan bekerja dari jam 10 pagi hingga 7 malam selama 5 hari.

Penulis: Safira Meidina

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Samsung Galaxy A54 vs A55, Mana Lebih Canggih?

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:30 WIB

Xiaomi Pad 5 Mulai Kebagian Update HyperOS

Minggu, 24 Maret 2024 | 13:30 WIB
X