Aplikasi penipuan yang memperlambat ponsel dan menguras baterai pengguna telah diunduh jutaan kali oleh pengguna Android.
Melansir dari independent.co.uk, para peneliti di perusahaan keamanan cyber Trend Micro menemukan aplikasi yang sarat adware yang menyamar sebagai 85 aplikasi fotografi atau game yang berbeda di Google Play Store.
Aplikasi gabungan telah diunduh lebih dari 8 juta kali di smartphone dan tablet.
"Kami menemukan contoh lain dampak potensial nyata kehidupan adware di Google Play," Ecular Xu, seorang insinyur yang merespon ancaman seluler di Trend Micro, menulis dalam sebuah posting blog yang merinci aplikasi-aplikasi palsu.
"Selain menampilkan iklan yang sulit ditutup, ia menggunakan teknik unik untuk menghindari deteksi melalui perilaku pengguna yang memicu berbasis waktu."
Aplikasi penipuan ini berfungsi sebagai aplikasi fotografi atau game, tetapi aplikasi ini menampilkan iklan layar penuh panjang pada perangkat yang terinfeksi dan tidak mungkin ditutup.
Google segera menghapus aplikasi penipuan setelah para peneliti mengungkapkan temuan mereka kepada raksasa teknologi.
Meskipun aplikasi tidak lagi terdaftar di toko aplikasi Google, siapa pun yang telah mengunduh satu atau lebih aplikasi harus menghapusnya secara manual dari perangkat mereka untuk menyingkirkannya.
Beberapa aplikasi palsu atau penipuan yang paling populer adalah Super Selfie, Cos Camera, Pop Camera, dan Line Puzzle. Trend Micro telah menerbitkan daftar lengkap aplikasi penipuan.
Para peneliti mengatakan perangkat lunak antivirus dapat digunakan oleh pengguna Android untuk mendeteksi aplikasi dan iklan jahat untuk mencegah keamanan dan privasi mereka.
"Bermanfaat untuk membaca ulasan aplikasi sebelum menginstalnya, karena mereka dapat memberikan tanda bendera merah jika mereka menunjukkan perilaku yang mencurigakan," tulis posting blog tersebut.
