INDOZONE.ID - Perusahaan induk Google, Alphabet dilaporkan sedang bersiap untuk memecat sebanyak 10.000 karyawannya yang memiliki kinerja buruk. Forbes melaporkan pemecatan itu menggunakan sebuah sistem peringkat kinerja karyawan.
Kabar ini terbilang sangat mengagetkan semua orang, mengingat Google adalah salah satu perusahaan yang diramal tidak akan melakukan PHK massal kepada para karyawannya, seperti yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan besar, seperti Twitter Inc.
Baca Juga: Amazon Mulai Proses PHK Karyawan, Semua Divisi Kena Imbas
Mengutip dari Times of India, sistem manajemen kinerja baru yang digunakan Google akan membantu pemimpin tim dan manajer untuk mendapatkan data yang mendalam tentang karyawan yang kinerjanya tidak memuaskan.
Sistem tersebut nantinya akan menyaring sebanyak 10.000 karyawan, dan tahap selanjutnya seluruh karyawan itu akan langsung dipecat oleh perusahaan. Badai PHK yang dilakukan oleh Google diramal akan terjadi pada awal tahun 2023 mendatang.

Lebih lanjut, sistem pemeringkatan yang kabarnya diumumkan Google pada bulan Mei lalu ini, juga akan membantu para petinggi untuk menghindari pembayaran bonus dan hibah saham untuk karyawan yang berkinerja rendah.
"Di bawah sistem baru, manajer telah diminta untuk mengkategorikan 6% karyawan, atau kira-kira 10.000 orang, sebagai yang berkinerja rendah dalam hal dampaknya terhadap bisnis," tulis laporan itu.
Baca Juga: Twitter dan Facebook Lakukan PHK Massal, TikTok Malah Buka Banyak Lowongan!
Hingga artikel ini dirilis, belum ada pernyataan apapun dari pihak Google terkait kabar PHK massal yang akan dilakukan oleh perusahaan dalam waktu dekat.
Jika kabar ini benar, maka Google akan menjadi perusahaan terbaru yang melakukan PHK massal terhadap karyawannya, mengikuti jejak Twitter Inc, Meta Platforms Inc, Amazon, dan masih banyak yang lainnya lagi.