Sejak manusia menginjak Bulan, beberapa negara adidaya kini mulai mengembangkan projek untuk bisa pergi ke planet-planet lainnya termasuk, yang belakangan ini mencuri perhatian adalah planet Mars.
Sejak beberapa tahun, badan antariksa di seluruh dunia telah mengirimkan pengorbit dan penjelajah untuk mempelajari planet merah tersebut dengan lebih baik.
Namun, pada Februari ini akan menjadi waktu yang istimewa bagi Mars karena harus mengantisipasi tiga pengunjung di orbitnya.
Tahun lalu tiga badan antariksa meluncurkan tiga pesawat ruang angkasa yang berbeda ke Mars, dan ketiganya dijadwalkan mendekati planet itu bulan ini.
Yang pertama mencapai maraton ini adalah Pengorbit Harapan Uni Emirat Arab (UEA). Pengorbit diluncurkan dengan roket H-IIA Jepang dan diharapkan tiba di Mars pada 9 Februari.
Baca juga: Tidak Terlalu Laris, Apple Bakal Hentikan Produksi iPhone dari 12 Mini?
Dilansir dari India Times, Senin (8/2/2021), Pengorbit akan mengorbit planet selama sekitar dua tahun mengumpulkan semua jenis data atmosfer untuk lebih memahami cuaca Mars. Pengembangannya memakan waktu sekitar enam tahun dengan anggaran 200 juta dollar atau Rp2,8 triliun lebih dari Pusat Luar Angkasa Mohammed bin Rashid.
Tidak jauh dari Hope Orbiter adalah pesawat luar angkasa Tianwen-1 milik Tiongkok yang akan mencapai planet ini pada 10 Februari.
Tianwen adalah singkatan dari 'pertanyaan ke surga' dan misi utama pengorbit adalah untuk mensurvei wilayah Utopia Planitia Mars untuk mempelajari lebih baik simpanan es yang besar itu.
Tiga bulan kemudian, Tiongkok akan mengerahkan penjelajah di permukaan Mars, yang, jika berhasil, akan menjadikan Tiongkok negara kedua yang melakukannya, setelah AS.
