Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), memutuskan menunda satu bulan misi Artemis I, setelah roket Space Launch System (SLS) kembali mengalami masalah baru yakni kebocoran mesin.
Sebelumnya pada Minggu (4/9/2022) kemarin, NASA menyebut roket SLS gagal diluncurkan karena terjadi kebocoran hidrogen. Ini bukan kali pertama roket SLS mengalami masalah.
Padahal, sebanyak 400 ribu orang sudah berkumpul di tepi pantai untuk melihat peluncuran roket SLS dari Kennedy Space Center di Florida. Namun mereka harus menelan kekecewaan.
Kebocoran mesin roket SLS diketahui usai alarm berbunyi sebagai tanda peringatan kepada para engineer. Saat diperiksa, terdapat celah di segel salah satu mesin roket tempat bahan bakar bocor.
Baca Juga: Seorang Guru Temukan Fosil Hewan Misterius di Kanada, Umurnya Lebih Tua dari Dinosaurus!
Para engineer langsung melakukan perbaikan tapi gagal. Mereka sadar untuk mengatasi kebocoran ini butuh waktu yang cukup lama.
Administrator NASA Bill Nelson menyebutkan, peluncuran roket berikutnya dijadwalkan awal Oktober 2022. Namun karena misi lain akan diprioritaskan dibandingkan Artemis 1, upaya peluncuran misi yang ketiga kalinya kemungkinan akan dilaksanakan pada pertengahan Oktober.
"Kami pergi ketika sudah siap. Kami tidak akan pergi sampai saat itu tiba, terutama sekarang ketika masih dalam uji terbang. Kami akan menekankan hal ini dan mengujinya, memastikan segala sesuatunya tepat sebelum bisa menempatkan empat manusia di atas kendaraan itu," kata Nelson seperti dikutip dari Science Alert, Selasa (6/9/2022).
Untuk diketahui, tujuan penerbangan Artemis 1 ini untuk menguji SLS yang mendorong kapsul awak Orion. Kapsul itu akan mengelilingi bulan untuk mengetahui keamanannya bagi manusia dalam waktu dekat. Nantinya misi ini akan mendaratkan seorang perempuan dan orang kulit berwarna berjalan di bulan untuk pertama kalinya.
