Setelah menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berhenti untuk menjadi idiot, hacker kembali berulah dengan dugaan membocorkan 105 juta data penduduk milik Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Kebocoran data ini diungkapkan oleh hacker dengan username Bjorka, pihak yang juga membobol 1,3 miliar nomor kartu SIM beberapa hari lalu. Data ini disebar di situs breached.to pada 6 September 2022.
Disebutkan, 105 juta data penduduk Indonesia itu terangkum dalam file berukuran 20GB, yang kemudian diperkecil ukurannya menjadi 4GB. Data itu dijual di sebuah forum online "Breached Forums".
Baca Juga: iPhone 14 Pro Bakal Lebih Besar Ketimbang iPhone 13 Pro?
Adapun kategori datanya mencakup Nomor Induk Kependudukan (NIK), Kartu Keluarga (KK), nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, usia, alamat, hingga status disabilitas.
[ALERT] INDONESIA CITIZENSHIP DATABASE (105M) was leaked to the deep web by a bad actor. pic.twitter.com/Yk5JpRMUFT
— DarkTracer : DarkWeb Criminal Intelligence (@darktracer_int) September 7, 2022
Bjorka memperlihatkan sejumlah sampel data sesuai kategori tersebut. Tercatat kalau domisili penduduk berlokasi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.
Tak hanya itu, untuk membuktikan bahwa data itu asli, Bjorka memberikan sekitar dua juta sampel data gratis.