Para pengguna kendaraan pasti pernah menggunakan layanan aplikasi peta atau maps baik itu Google Maps atau sejenisnya saat mengemudi. Tak hanya pria, namun para wanita pun turut menggunakan layanan tersebut untuk menuju ke tempat tujuan.
Namun, selama layanan maps masih tersedia, banyak dari kaum adam mengeluhkan para wanita yang konon tidak bisa membaca arah peta saat tengah mengemudi. Lantas benarkah demikian adanya?
Pernyataan ihwal perempuan yang dianggap kena 'kutukan' tidak bisa membaca peta memanglah berawal dari candaan, namun para peneliti akhirnya mengungkap sebuah fakta mengejutkan untuk mengungkap kebenaran ini.
Baca juga: Marak Investasi Ilegal, Pimpinan DPR: Harus Ada Upaya Khusus untuk Menghentikannya
Melansir akun YouTube Kevindikmanto2, Rabu (6/4/2022), dijelaskan bagian dari otak kanan yang berfungsi untuk menghasilkan kecerdasan spasial ini ialah hal yang paling penting untuk mampu membaca peta. Kecerdasan spasial sendiri diibaratkan sebagai kemampuan otak untuk membayangkan suatu jalan yang hanya dua dimensi di aplikasi maps ke dunia asli yang tiga dimensi.
Sementara itu, salah satu dokter spesiali yakni Dr. Susanne Weis pun memberi pernyataan bahwa volume otak laki-laki cenderung lebih besar dari pada perempuan. Sehingga, dapat dikatakan kecerdasan spasial inilah yang membuat laki-laki lebih mampu memahami hubungan antara objek dan ruang atau tempat.
Selain itu, menurut penelitian yang dilakukan di Universitas Illinois di Amerika Serikat, faktor hormonal yang berbeda antara pria dan wanita juga menjadi faktor penyebabkan. Karena, pada hipotesisnya hormon testosteron pria yang lebih tinggi dibandingkan wanita membuat pria lebih memahami dalam hal navigasi.
Bahkan, jika tingkat testosteron wanita diberi peningkatan, akan meningkan pula kemampuan mereka untuk lebih bisa membaca maps.
Jadi, jangansalahkan cewek kalian kalau gak bisa baca maps yah guys!
Penulis : Safira Meidina
