Indonesia Gaet Huawei Akselerasi Infrastruktur 5G

- Jumat, 13 September 2019 | 15:15 WIB
Huawei saat meluncurkan HarmonyOS atau sistem operasi terdistribusi berbasis mikrokernel baru (Huawei Indonesia).
Huawei saat meluncurkan HarmonyOS atau sistem operasi terdistribusi berbasis mikrokernel baru (Huawei Indonesia).

Gelaran The International Telecommunication Union (ITU) Telecom World 2019, dimanfaatkan Indonesia, untuk penandatanganan nota kesepahaman kerjasama Pemerintah Indonesia dengan perusahaan telekomunikasi asal China, Huawei. 

Kerjasama ini bakal mengakselerasi pembangunan 5G untuk mendukung solusi teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia. Penandatangan ini dilakukan bersama CEO Huawei Indonesia, Jacky Chen.

"Kolaborasi ini juga diharapkan dapat lebih jauh lagi mendukung Indonesia untuk terus maju dan terkoneksi dengan rantai pasokan global," jelas Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Rosarita Niken Widiastuti. 

Sebelumnya, Indonesia dan Huawai juga telah menjalin kerjasama menyiapkan sumberdaya manusia dan dilanjutkan dengan kerjasama membangun solusi ICT. 

"Keahlian Huawei dalam industri ICT dan ambisi kuat dari Indonesia untuk mengoptimalkan dampak ICT untuk ekonomi digital akan membuat MoU tersebut menciptakan hubungan yang saling mendukung antar kedua pihak," katanya.

CEO Huawei Indonesia, Jacky Chen memaparkan, Huawei sudah ada di Indonesia sejak 2000 dan menjadi bagian dalam infrastruktur ICT di Indonesia.

"Dengan kerja sama ini, kami siap untuk menyediakan teknologi canggih kami untuk lebih jauh lagi membangun Indonesia yang lebih terhubung,” jelasnya.

Perusahaan ini, saat ini sudah menjadi salah satu raksasa industri penyedia infrastruktur informasi dan komunikasi (TIK) dan perangkat pintar global. 

Padahal, pada 2010, saat masih menjadi pemain baru di pasar gawai, Huawei hanya mengapalkan 3 juta telepon seluler. Namun, dalam 8 tahun sudah meningkat hingga 68 kali. 

Di kuartal pertama 2019, Huawei dilaporkan menjual 118 juta smartphone dengan peningkatan mencapai 24 persen. Bisnisnya terus meluas ke 170 negara dan mendapatkan 530 juta pengguna. 

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X