Situs Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) mengalami peretasan oleh orang tak dikenal.
Berdasarkan pengatamatan Indozone, Rabu, (5/10/2022), pukul 11:10 WIB, pihak PN Jakarta Pusat sedang berupaya mengatasi peretasan tersebut.
Baca Juga: Sepi Peminat, Layanan Google Translate di China Resmi Dihentikan
Terlihat situs PN Jakpus yang diretas meninggalkan pesan, "We’ll be back soon! Sorry for the inconvenience. We’re performing some maintenance at the moment. for updates, otherwise we’ll be back up shortly! PN Jakarta Pusat Team."
Sementara itu, Humas Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Dariyanto membenarkan adanya peretasan tersebut. Dia mengungkapkan peretasan laman resmi PN Jakarta Pusat dilakukan pada hari Selasa (4/10/2022) kemarin.
“Di-hack kemarin," kata Dariyanto saat dikonfrimasi, Rabu (5/10/2022).
Dariyanto mengungkapkan, meski tampilan laman resminya terganggu, data-data di PN Jakpus masih aman.
"Alhamdulillah data aman," katanya.
Sebelumnya, situs resmi PN Jakarta Pusat itu sempat hanya menampil layar hitam bertuliskan 'Hacked by black_X12 ft. Yanagami_X12' dengan tulisan berwarna merah.
Situs yang diretas itu sempat menampilkan tulisan panjang tentang kasus Ferdy Sambo dan kenaikan harga BBM yang turut membawa nama Ketua DPR RI Puan Maharani.
Baca Juga: CEO Apple Tim Cook Sebut Banyak yang Tidak Tau Apa Itu Metaverse, Emang Iya?
Tak hanya itu, terdapat juga tulisan yang menyinggung soal tindakan hacker Bjorka. Berikut tulisannya,
"Bjorka tidak ada bedanya dengan bocah kecil yang sedang mencari sensasi. Jika hanya mengambil data subdomain government kami pun bisa, tapi kami tidak menjual negara. Ternyata memang benar, sila kelima adalah keadilan bagi para penguasa. Dari semua kasus yang ada di Indonesia seperti kasus Ferdy Sambo, KM 50, 23 koruptor yang bebas secara gampang dan ditambah lagi dengan kenaikan BBM yang merugikan rakyat kecil. Dulu Ibu Puan Maharani menangis karena kenaikan harga BBM, sekarang dia bahagia di dalam ruangan tanpa melihat mahasiswa yang kepanasan di luar untuk menyerukan aksi demo #TOLAK_HARGA_BBM memang tidak ada yang bisa dipercaya lagi dari pemerintah dan aparat negara," demikian tulisan dalam layar tersebut.