Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membantah menyetop Jakwifi. Menurut Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfotik) DKI Raides Aryanto, layanan internet gratis itu bukan dihilangkan, namun terdapat pengurangan dalam sektor anggaran.
"Bukan dihilangin, artinya pengurangan anggaran itu menyesuaikan dengan. Saya ulangi, titik Jakwifi itu menyesuaikan dengan anggaran yang sudah ditetapkan," ujar Raides di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (2/1/2023).
Baca Juga: Sempat Disindir, PDIP Kini Sanjung Porgram Jakwifi Milik Anies Baswedan
Menurutnya, dikarenakan terdapat pengurangan dalam anggaran Jakwifi, maka jumlah atau titik Jakwifi menjadi berkurang.
"Artinya karena pengurangan anggaran, jadi kuantiti berkurang. Seharusnya misal di tiap RW ada tiga, kita tetap pertahankan ada akses poin internet di masing masing RW, minimal satu," sambung Raides.
Oleh karena itu, penurunan jumlah Jakwifi diketahui telah mencapai 1.263 titik. Sekedar informasi, pada tahun lalu jumlah Jakwifi terdapat 3.500 titik.
"Dari usulan anggaran kita itu 3.500 titik, sesuai dengan tahun lalu itu, pas finalisasi anggaran akhirnya ditetapkan angkanya sehingga terjadi penurunan," sambung Raides.
Raides menegaskan, bahwa Kominfotik DKI Jakarta telah mengajukan anggaran Rp174 miliar. Namun, anggaran yang disetujui oleh DPRD DKI hanya senilai Rp 56 miliar.
"Kurang lebih kita ajuin Rp 174 miliar, yang disetujui (DPRD DKI) kurang lebih Rp 56 miliar," tambahnya.
Sebelumnya, mantan anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Tatak Ujiyanti menduga layanan internet gratis telah dihentikan di sebagian wilayah DKI Jakarta.
"Waduh kok gini amat ya? Layanan internet gratis di sebagian wilayah Jakarta dihentikan. Okelah jika tidak suka Anies Baswedan, tapi mbok ya jangan merugikan warga Jakarta. Terutama yang miskin," tulis Tatak melalui akun Twitternya @tatakujiyati yang dikutip Indozone, Selasa (2/1/2023).
Baca Juga: Mantan TGUPP Era Anies Tuding JakWiFi Disetop, DPRD DKI Membantah
Menurutnya, adanya pemotongan dari anggaran di APBD DKI Jakarta sehingga sebagian layanan Jakwifi gratis dimatikan.
"Nampaknya ada pemotongan anggaran Jakwifi di APBD sehingga sebagian titik wifi gratis dimatikan. Anies selesai menjabat 16 Oktober 2022 saat anggaran belum usai dibahas. Yah begitulah nasib wong cilik, diabaikan jika para penguasa yang tak ada yang membela," tulis akun @tatakujiyati.
