Pertengahan September 2022, sebanyak 1,3 miliar data registrasi kartu SIM, meliputi meliputi nomor induk kependudukan (NIK), nomor telepon, bocor dan diperjualbelikan. Pelakunya adalah seorang hacker bernama Bjorka.
Aksi yang dilakukan Bjorka menjadi salah satu isu terpanas sepanjang tahun 2022. Pasalnya, dia juga membocorkan data pribadi menteri dan surat rahasia Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Nama Bjorka awalnya mencuat saat dia membocorkan 26 juta data data pelanggan IndiHome. Data yang dibocorkan meliputi histori browsing antara lain tanggal, kata kunci, domain, platform, browser, URL, kata kunci di Google dan lokasi.
Baca Juga: Situs Resmi PN Jakarta Pusat Diretas, Hacker Singgung Kasus Sambo hingga Bjorka
Kemudian, Bjorka melanjutkan aksinya dengan membocorkan 1,3 miliar data registrasi kartu SIM dari beberapa operator. Dia menjualnya ke sebuah situs Breached Forums, yang dikenal menjadi wadah bagi para peretas termasuk Bjorka untuk membagikan atau menjual sejumlah data penting.
Hacker Bjorka, membocorkan dokumen surat rahasia dari Badan Intelijen Negara (BIN) kepada Presiden Joko Widodo.
Bjorka juga menyebarkan data pribadi yang diduga milik sejumlah pejabat publik, dari mulai Ketua DPR Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir, Menkominfo Johnny Gerard Plate, sampai Dirjen Aptika Semuel Abrijani Pangerapan.
Menyikapi kebocoran data publik, pemerintah membentuk tim reaksi cepat (emergency response team) yang terdiri dari Kominfo, BSSN, BIN dan Polri.
Ditertawakan Bjorka
Setelah pembentukan tim, polisi mengamankan seorang pria di Madiun, Jawa Timur, yang diduga Bjorka pada pertengahan September 2022.
Hanya saja, Bjorka kembali membuat ulah. Dia malah menertawakan kabar yang menyebutkan bahwa pria di Madiun, yang diduga sebagai Bjorka telah ditangkap.
Pernyataannya ini ia sampaikan melalui forum Breached, setelah dirinya pamit undur diri dari Twitter.
"Lol. Pemerintah Indonesia merasa mereka telah mengidentifikasiki berdasarkan misinformasi dari Dark Tracer yang memberi layanan palsu ke pemerintah Indonesia. Anak ini (pemuda Madiun) sekarang telah ditangkap dan diinterogasi oleh pemerintah Indonesia. Untuk Dark Tracer, adalah dosa kalian memberikan informasi yang salah kepada para idiot," tulis Bjorka.
