LinkedIn Kena Retas Lagi, 700 Juta Data Pengguna Bocor dan Dijual di Dark Web!

- Rabu, 30 Juni 2021 | 13:48 WIB
Tampilan logo layanan jejaring sosial LinkedIn milik Microsoft (photo/Unsplash/inlytics)
Tampilan logo layanan jejaring sosial LinkedIn milik Microsoft (photo/Unsplash/inlytics)

Layanan jejaring sosial khusus bisnis, LinkedIn baru saja dilaporkan kembali mengalami kebocoran data. Sekitar 700 juta data pengguna LinkedIn dikabarkan bocor dan kini sedang dijual di dark web.

Jika melihat data pengguna LinkedIn yang kini mencapai 756 juta, hal ini membuktikan bahwa 92% data pengguna LinkedIn kini telah tersebar di internet dan siap untuk dijual.

Berdasarkan perusahaan keamanan cyber bernama RestorePrivacy, penjual data tersebut telah memberikan 1 juta sampel data dan setelah diverifikasi, data-data itu memang valid.

Disebutkan bahwa data-data tersebut diperoleh dengan memanfaatkan API resmi dari LinkedIn yang memiliki celah sehingga data-data para pengguna bisa diambil dengan mudah dan dijual.

"Tanggal 22 Juni kemarin, terdapat iklan yang menjual 700 juta data pengguna LinkedIn. Salah satu anggota forum juga memberikan sampel data berisikan 1 juta data pengguna LinkedIn," ucap pihak RestorePrivacy.

Data-data pengguna LinkedIn yang bocor tersebut terdiri dari email, nama lengkap, nomor telepon, alamat, catatan geolokasi, username LinkedIn, pengalaman kerja, jenis kelamin, dan username sosial media lain.

Memang sebenarnya kebocoran data ini tidak terlalu berbahaya karena tidak ada data password yang bocor. Apalagi data seperti nama, jenis kelamin, dan juga pengalaman kerja memang bisa dilihat oleh semua pengguna LinkedIn dengan bebas.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X