Beberapa waktu yang lalu sejumlah warga yang melakukan aksi protes atas kematian George Floyd juga sempat menjarah beberapa toko, salah satunya adalah Apple Store. Alhasil sejumlah produk yang dipajang di Apple Store berhasil dicuri.
Padahal Apple Store tersebut baru saja dibuka lagi usai wabah virus corona sudah mulai mereda. Tapi kini Apple harus berhadapan dengan masalah baru.
Apple store in Portland being looted during protest pic.twitter.com/GqmGCOqRkt
— Zane Sparling (@PDXzane) May 30, 2020
CEO Apple, Tim Cook pun telah memutuskan untuk menutup kembali seluruh toko mereka di AS agar tak ada lagi Apple Store yang dijarah oleh para pendemo tersebut.
Meskipun begitu, Apple menegaskan bahwa produk yang dicuri dari Apple Store sebenarnya tidak dapat digunakan karena sudah ada sistem yang otomatis menonaktifkan perangkat hasil curian di Apple Store.
Nah son I swear to god I’d be heated ???????????? pic.twitter.com/RoFxHV1lLm
— josh (apex male) (@onlyfanobtainer) May 31, 2020
Nantinya perangkat hasil curian tersebut akan menampilkan tulisan 'Tolong kembali ke lokasi Apple Store, Perangkat ini telah dinonaktifkan dan sedang dalam pelacakan, sejumlah otoritas juga telah diperingatkan'.
Tentunya sistem yang diterapkan oleh Apple dalam menjaga perangkat mereka agar tidak dapat dipakai oleh pencuri sangat efektif. Apalagi Apple tampaknya tidak berharap perangkat tersebut kembali, namun setidaknya tak dapat digunakan oleh para pencuri.
