Jack Ma Tak Lagi Masuk di Daftar Pemimpin Teknologi Media Tiongkok, Dikeluarkan Sepihak

- Rabu, 3 Februari 2021 | 18:06 WIB
Jack Ma. (Photo/REUTERS)
Jack Ma. (Photo/REUTERS)

Daftar legenda wirausaha Tiongkok, Jack Ma dilaporkan media pemerintah bahwa dirinya telah dikeluarkan dari daftar pemimpin teknologi negara tirai bambu menyoroti konfliknya dengan pemerintah Tiongkok.

Kedengarannya sulit dipercaya, tetapi Jack Ma, yang dikenal dengan beberapa perusahaan Tiongkok terbesar, tidak masuk dalam komentar halaman depan Shanghai Securities News yang memuji legenda di bidang teknologi di Tiongkok.

Dilansir dari India Times, Rabu (3/2/2021), sebaliknya pemerintah Tiongkok justru menganggap pesaing Pony Ma sebagai orang yang 'menulis ulang era seluler' melalui 'Tencent Holdings Ltd.' miliknya.

Ini juga mencantumkan raksasa teknologi Tiongkok seperti Lei Jun - pendiri Xiaomi, Wang Chuanfu - Ketua BYD Co dan Ren Zhengfei - pendiri teknologi Huawei.

"Satu generasi pengusaha Tiongkok muncul dari struktur kaku sistem ekonomi lama kita dengan keinginan untuk keluar dari kemiskinan dan hasrat untuk mencapai ambisi bisnis," tulis pernyataan surat kabar tersebut.

"Mereka telah menghembuskan kehidupan baru ke dalam reformasi ekonomi Tiongkok," tambah pertanyaan itu.

Baca juga: Cegah Para Petani Agar Menghentikan Demo, Polisi Memasang Paku di Jalan, Ngeri!

Tak hanya itu, yang lebih mengejutkannya lagi adalah bahwa laporan tersebut keluar di hari yang sama dengan Alibaba Group berencana mengumumkan pendapatannya.

Beijing telah memulai kampanye untuk membatasi pertumbuhan dan kekuatan perusahaan teknologi swasta di Tiongkok - perusahaan yang telah menciptakan pemahaman yang ketat di seluruh negeri.

Jack Ma muncul kembali pada Januari setelah menghilang selama beberapa bulan akhir tahun lalu, dengan beberapa teori konspirasi muncul seputar keberadaannya. Pendiri Alibaba telah diawasi oleh pemerintah Tiongkok setelah perusahaannya menghadapi penyelidikan antitrust atas dugaan praktik monopoli.

Ma telah menyoroti regulator keuangan 'pegadaian' pemerintah PKC dan bank milik negara dalam pidato pedas di Shanghai pada Oktober 2020. Dia telah meminta reformasi dalam sistem yang menghambat inovasi bisnis. Ia bahkan menyebut regulasi perbankan global sebagai 'klub orang tua'.

Otoritas Tiongkok tidak terlalu senang dengan pernyataan ini dan kemudian melanjutkan dan menangguhkan IPO Ant Group senilai $34 miliar Rp476 triliun di Shanghai Stock Exchange, sementara juga menegur Ma atas perintah Presiden Xi Jinping.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Samsung Galaxy A54 vs A55, Mana Lebih Canggih?

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:30 WIB

Xiaomi Pad 5 Mulai Kebagian Update HyperOS

Minggu, 24 Maret 2024 | 13:30 WIB
X