Selain Bitcoin, Ini 5 Jenis Mata Uang Kripto yang Ada di Dunia

- Rabu, 28 Agustus 2019 | 17:17 WIB
photo/ntv.com.tr
photo/ntv.com.tr

Bicara soal mata uang kripto, kebanyakan orang khususnya di Indonesia sudah cukup familiar dengan bitcoin (BTC). Namun sebenarnya, ada banyak jenis mata uang kripto yang berkembang pesat di dunia.

Saking banyak ragamnya, per Februari 2019 sudah terdapat 2086 jenis mata uang kripto yang terdaftar di Coinmarketcap, sebuah situs pemantau kapitalisasi pasar kripto global.

Dirangkum Indozone dari berbagai sumber, Rabu (28/7), berikut ini 5 jenis mata uang kripto yang ada di dunia selain bitcoin:

1. EOS

-
photo/tradingpik.com

Mata uang kripto ini diluncurkan pada bulan Juni 2018. EOS dirancang sebagai platform tempat para developer bisa mengembangkan aplikasi terdesentralisasi. Salah satu peluncuran mata uang kripto paling lama dan menguntungkan dalam sejarah sebesar 4 miliar dolar AS selama setahun adalah ICO EOS. Kapasitas EOS sendiri bernilai 3.261 miliar dolar AS dengan harga 3.60 dolar AS per token.

2. Tether (USDT)

-
photo/lesechos.fr

Mata uang kripto ini dirancang agar mencerminkan nilai dolar AS. Tether diharapkan bisa menjadi mata uang kripto bernilai stabil layaknya sebuah 'dolar digital'. Kapasitas pasar untuk mata uang Tether sendiri mencapai 2.045 miliar dolar AS dengan harga 1.01 dolar AS per token.

3. Monero (XMR)

-
photo/epnext.com

Pada April 2014, Monero diluncurkan sebagai mata uang kripto yang aman, privat dan tidak bisa dilacak. Mekanisme keamanannya pun terbilang sangat ketat dan tidak dapat dibobol oleh pihak berwenang manapun. Namun, tingginya keamanan itu justru membuat Monero menjadi mata uang pilihan dalam berbagai tindak kriminal di seluruh dunia. Total kapasitasnya mencapai 832 juta dolar AS dengan harga 9.52 dolar AS per token.

4. ANA Coin (ANA)

-
photo/bitcoinindonesia.net

Berikutnya, mata uang kripto dari Indonesia yaitu ANA Coin (ANA). ANA Coin dibangun di atas jaringan Blockchain Ethereum berbasis ERC20 dan diluncurkan pada 6 Juni 2018. Total suplainya sudah lebih dari 200 juta dolar AS.

5. AgriCoin (AGCMN)

-
photo/Cryptocoinpravda

Masih dari Indonesia, ada lagi mata uang kripto AgriCoin (AGCMN) berbasis peer-to-peer yang digunakan khusus dalam bisnis terkait pertanian. Seperti namanya, tujuan mata uang kripto ini untuk memenuhi kebutuhan langsung dari kelompok peminjam dari awal, distribusi, hingga penjualan di pasar. AGCMN sendiri dibangun di atas masternode PoS (Proof-of-Stake) dengan algoritma Scrypt. Total suplai mata uang ini mencapai 50 juta dolar AS per token.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Samsung Galaxy A54 vs A55, Mana Lebih Canggih?

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:30 WIB

Xiaomi Pad 5 Mulai Kebagian Update HyperOS

Minggu, 24 Maret 2024 | 13:30 WIB
X