SpaceX yang berencana meluncurkan roket booster Starship ke orbit tampaknya harus kembali ke peluncurannya di Texas minggu depan, lantaran mengalami ledakan saat uji coba berlangsung. CEO SpaceX, Elon Musk justru menanggapi hal ini dengan santai.
"Kerusakan kecil, tetapi booster akan dipindahkan kembali ke high bay untuk inspeksi, kembali ke tempat peluncuran mungkin minggu depan," jelas Elon Musk, kepada Reuters lewat email, dikutip Kamis (14/7/2022).
Terbakarnya roket prototipe Super Heavy Booster 7 menyebabkan kemungkinan mundurnya rencana Musk untuk meluncurkan Starship ke orbit tahun ini.
Akibat ledakan tersebut, dasar roket hancur tertelan bola api dan asap besar. Bahkan sampai mengguncang kamera video yang disiarkan langsung oleh situs web NASA Spaceflight.
Baca Juga: Elon Musk Sebut tidak Ada Kru Cedera usai Roket SpaceX Meledak saat Uji Coba
Musk mengatakan perusahaan luar angkasa akan mendorong pendorong roket kembali ke hanggarnya untuk melakukan pemeriksaan lebih dekat terhadap 33 mesin roketnya.
"Ke depan, kami tidak akan melakukan tes putaran awal dengan semua 33 mesin sekaligus," tulis Musk di Twitter.
"Dasar dari wahana sepertinya oke menggunakan lampu senter. Saya ada di sana sekitar satu jam lalu. Kami menutupnya malam ini untuk keselamatan. Akan tahu lebih banyak besok pagi." sambungnya.
Seperti diketahui, Starship alias roket setinggi 120 meter yang digunakan dalam uji terbang orbital tanpa awak itu adalah ambisi Musk untuk membuat perjalanan ruang angkasa manusia lebih terjangkau dan rutin.
Penulis: Safira Meidina
