Twitter mengungkap, pihaknya telah menggunakan data pengguna tanpa izin akibat adanya masalah dalam pengaturan situs web microblogging. Data tersebut digunakan untuk iklan.
Perusahaan layanan jejaring sosial yang berbasis di San Francisco mengatakan, baru-baru ini mereka menemukan masalah dan memperbaikinya pada Senin (5/8) kemarin, meski belum menentukan siapa yang terkena dampak.
Data konsumen adalah alat ampuh yang digunakan perusahaan untuk memutuskan di mana menempatkan iklan, konten apa yang harus ditampilkan, dan konsumen mana yang mungkin tertarik dengan produk tersebut.
Namun Reuters melaporkan, Rabu (7/8) perusahaan-perusahaan teknologi besar di seluruh dunia berada di bawah pengawasan para regulator untuk setiap praktik sharing data yang mereka lakukan.
Data yang mungkin telah digunakan Twitter meliputi kode negara seseorang, detail keterlibatan mereka dengan iklan tertentu dan kesimpulan yang dibuat tentang perangkat yang mereka pakai.
"Anda memercayai kami untuk mengikuti pilihan Anda dan kami di sini gagal," kata Twitter di situsnya yang diiringi dengan permintaan maaf dan janji untuk tidak mengulangi kesalahan.
Karena masalah-masalah tersebut, di mana pilihan pengaturan pengguna mungkin tidak berfungsi sebagaimana mestinya, Twitter mengatakan mereka bisa saja membagikan data pengguna dengan mitra iklannya atau menampilkan iklan berdasarkan informasi yang dikumpulkan tanpa izin.
