Samsung SDS meluncurkan pusat data baru yang berlokasi di Chuncheon, Provinsi Gangwon. Ini bakal menjadi lokasi strategis perusahaan untuk memperluas bisnis cloud-nya sekaligus mengurangi ketergantungan mereka kepada perusahaan-perusahaan saudara.
Selama acara media yang diadakan Jumat (20/9), salah satu perusahaan elektronik terbesar di dunia itu mengatakan, fasilitas yang rampung pada bulan Juni ini merupakan pusat data berbasis perangkat lunak yang dilengkapi fasilitas teknologi tinggi ramah lingkungan. Pusat data baru ini menggunakan energi matahari.
"Pusat data Chuncheon yang dibuka baru-baru ini adalah karya ambisius Samsung SDS, dan diharapkan melakukan banyak hal untuk memperluas bisnis cloud kami," kata CEO Samsung SDS Hong Won-pyo. Melansir Korea Times, Senin (23/9).
"Kami akan berkontribusi untuk meningkatkan daya saing klien kami dengan menawarkan sistem yang akan menyelesaikan masalah yang mereka alami dalam menerapkan komputasi yang dapat dan mengoperasikan aplikasi."
Hong mencatat, perusahaan akan memperluas hubungan dengan afiliasi non-Samsung dan meningkatkan total penjualan tahun ini dengan mendiversifikasi portofolio bisnisnya termasuk cloud computing, pabrik pintar, data besar dan logistik.
Pusat data Chuncheon dengan ukuran 39.780 meter persegi adalah pusat data kelima perusahaan di Korea setelah yang ada di Gwacheon, Gumi, Suwon dan Sangam. Saat ini, perusahaan tersebut mengoperasikan sekitar 210 ribu server virtual.
Perusahaan yang mengoperasikan 15 pusat data secara global ini adalah satu-satunya perusahaan Korea yang masuk dalam daftar 10 penyedia layanan yang dikelola infrastruktur di seluruh dunia, yang dipilih oleh perusahaan riset global Gartner.
Samsung SDS juga telah membentuk kemitraan strategis dengan penyedia layanan cloud global seperti AWS, MS Azure dan Google Cloud untuk menyediakan layanan cloud yang disesuaikan untuk bisnis digital.
