Bisakah Teknologi AI Gantikan Pekerjaan Manusia? Ini Jawaban ChatGPT!

- Minggu, 9 April 2023 | 20:00 WIB
Ilustrasi ChatGPT. (REUTERS/Dado Ruvic)
Ilustrasi ChatGPT. (REUTERS/Dado Ruvic)

Banyak yang telah dibicarakan tentang chatbot AI seperti ChatGPT, Bing AI, dan Google Bard, tentang apakah kedepannya alat ini dapat menggantikan pekerjaan manusia atau tidak. 

Baru-baru ini, ChatGPT besutan OpenAI menjawab pertanyaan tersebut dengan sangat terperinci. Kira-kira apa jawabannya?

Baca Juga: Unik! Teknologi AI Buat Gambar Yesus dan Cleopatra Seolah-olah Lagi Selfie

ChatGPT mengatakan bahwa chatbot berbasis AI dapat mengotomatiskan beberapa pekerjaan seperti layanan pelanggan, entri data, pengambilan informasi dasar, dan masih banyak yang lainnya lagi.

Hal ini tentunya dapat menyebabkan beberapa perpindahan pekerjaan, tetapi tidak akan menggantikan pekerja manusia secara langsung.

"Sebagai model bahasa AI, saya tidak memiliki kemampuan untuk mengotomatiskan pekerjaan atau mengganti pekerja manusia secara langsung. Namun, chatbot bertenaga AI seperti ChatGPT dapat memengaruhi pekerjaan tertentu secara tidak langsung," kata ChatGPT, dikutip dari India Today. 

"AI chatbots, termasuk ChatGPT, memiliki potensi untuk mengotomatiskan tugas-tugas tertentu yang sebelumnya dilakukan oleh manusia, yang berpotensi mengakibatkan perpindahan pekerjaan di beberapa industri. Tugas rutin dan berulang, seperti layanan pelanggan, entri data, dan pengambilan informasi dasar, lebih rentan terhadap otomatisasi melalui chatbots," sambungnya. 

-
Ilustrasi ChatGPT. (REUTERS/Dado Ruvic)

Namun, ChatGPT menjelaskan bahwa hal itu juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru yang akan sangat bermanfaat untuk manusia. 

"Pengembangan, implementasi, dan pemeliharaan AI chatbots memerlukan keterampilan khusus seperti pemrograman AI, pemrosesan bahasa alami, dan analisis data, yang dapat menciptakan peluang kerja baru di bidang ini," jelasnya. 

Lebih lanjut, ChatGPT menegaskan bahwa sulit bagi AI untuk menggantikan pekerjaan manusia secara menyeluruh, karena AI tidak mampu meniru rasa empati, pemikiran kritis, dan pemecahan masalah secara alami yang dimiliki oleh setiap manusia. 

Baca Juga: Teknologi AI Bikin Foto Barack Obama dan Angela Merkel Liburan di Pantai, Real Banget!

Disisi lain, Bing AI mengatakan jika chatbot ini dirancang untuk membantu manusia dan tidak merugikan mereka.

"Manusia tidak perlu takut dengan AI chatbots seperti ChatGPT, karena mereka dirancang untuk membantu manusia, bukan menyakiti mereka. AI chatbots tidak berakal atau jahat. Mereka hanya mampu melakukan apa yang diprogram untuk dilakukan oleh manusia. Mereka tidak memiliki niat atau emosi mereka sendiri. Mereka adalah alat yang dapat membantu manusia dengan berbagai tugas seperti menjawab pertanyaan, memesan rapat, menulis email, dan banyak lagi," papar Bing AI. 

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

Samsung Galaxy A54 vs A55, Mana Lebih Canggih?

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:30 WIB

Xiaomi Pad 5 Mulai Kebagian Update HyperOS

Minggu, 24 Maret 2024 | 13:30 WIB
X