Atasi Kekeringan, China Manfaatkan Teknologi Hujan Buatan, Bukan Jasa Pawang Hujan

- Rabu, 7 September 2022 | 13:33 WIB
Ilustrasi kekeringan. (Reuters)
Ilustrasi kekeringan. (Reuters)

China tidak memakai jasa pawang hujan untuk mengatas kekeringan di sejumlah wilayahnya, tapi menggunakan teknologi hujan buatan. Rekayasa hujan buatan itu sudah dilakukan sejak Agustus kemarin.

Administrasi Meteorologi China (CMA) mengatakan, dari 1-31 Agustus pesawat melakukan 75 penerbangan dengan total waktu 211 jam untuk menginduksi hujan buatan di sejumlah wilayah yang mengalami kekeringan.

Pejabat CMA, Zhao Zhiqiang mengatakan, rekayasa hujan buatan ini diperkirakan telah mencakup wilayah seluas 1,45 juta km persegi. Hujan buatan itu telah mengurangi kekeringan dan suhu tinggi, meningkatkan cadangan air, dan menstabilkan produksi pertanian.

Baca Juga: Pokimane & Ninja, Dua Streamer Terbaik Twitch Memutuskan Cabut

Operasi ini juga didukung oleh teknologi mutakhir seperti satelit meteorologi, radar cuaca, dan pesawat nirawak, menurut pejabat itu.

Zhao menambahkan bahwa hujan buatan juga telah membantu mengatasi kebakaran hutan yang disebabkan oleh cuaca panas di Chongqing dan Sichuan.

China mencatat musim panas paling menyengat sejak 1961 ketika mulai menyimpan catatan meteorologi lengkap.

Suhu rata-rata di China dari 1 Juni hingga 31 Agustus berada di angka 22,3 derajat Celsius, 1,1 derajat Celsius lebih tinggi dari periode yang sama pada tahun-tahun reguler dan menjadi yang tertinggi sejak 1961, menurut Pusat Iklim Nasional.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X