Ratusan warga China memohon bisa mendapatkan akses kembali akun media sosial (medsos) mereka, WeChat setelah melakukan demontrasi Presiden Xi Jinping
WeChat merupakan aplikasi sangat penting untuk warga China untuk kehidupan sehari-hari. Selain untuk berkomunikasi, aplikasi ini juga dipakai untuk pembayaran, pelacakan kontak Covid dan hiburan.
Namun, pengembang telah memblokir ratusan akun WeChat, bahkan ada yang permanen gara-gara pengguna melakukan protes pada Presiden Xi Jinping pada 13 Oktober 2022 lalu di Beijing.
Baca Juga: Mark Zuckerberg Ungkap Rahasia Kenapa TikTok Jadi Raja Platform Medsos
Demo terjadi saat Partai Komunis yang berkuasa di China melakukan kongres lima tahunan untuk merencanakan masa jabatan ketiga Presiden Xi.
"Saya benar-benar serius merenungkan kesalahan saya, dan saya berjanji ... saya pasti akan mematuhi pedoman dengan ketat," tulis seorang warga Beijing pada 14 Oktober dalam sebuah posting di jejaring sosial China lainnya yang sejak itu telah dihapus mengutip AFP via India Times, Selasa (18/10/2022).
“Saya sangat berharap perusahaan Anda dapat membuka blokir akun saya. Di masa depan saya tidak akan pernah memposting video atau gambar yang tidak pantas lagi,” mohon pengguna tersebut
Pengguna lain yang mengatakan akun WeChat mereka telah diblokir secara permanen.
Baca Juga: China Puji Elon Musk yang Sarankan Taiwan Segera Menyerah
"Saya sangat cemas sejak itu terjadi dan menyesali perilaku saya," tulisnya.
“Saya telah menggunakan akun ini selama 10 tahun dan ada banyak foto dan pesan berharga dari teman-teman di dalamnya,” tambahnya.