Rusia mulai mengambil tindakan sebagai balasan atas sanksi Amerika Serikat (AS). Terbaru, Rusia melarang CEO Meta, Mark Zuckerberg dan 28 tokoh penting AS lainnya masuk ke negara mereka.
Rusia sendiri tak bisa memastikan kapan larangan itu berakhir. Namun kemungkinan larangan berakhir jika AS mencabut sanksi-sanksinya.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan sanksi ini diperuntukkan kepada petinggi perusahaan, politisi, ilmuwan, dan jurnalis yang paling vokal menyerukan 'Russophobia' di Amerika Serikat.
Baca Juga: Canggih! Penumpang MRT Ini Kejar Deadline via Metaverse
Adapun tokoh-tokoh yang kena batunya dengan dilarang masuk ke Rusia yakni Wakil Presiden AS Kamala Harris, CEO Meta Mark Zuckerberg, dan CEO LinkedIn Ryan Roslansky.
Sebagai pemilik tiga platform terbesar di dunia (Facebook, Instagram, WhatsApp), tak heran mengapa Mark Zuckerberg masuk dalam daftar. Apalagi Rusia telah memblokir Facebook dan Instagram sejak beberapa bulan yang lalu.
Namun yang jadi pertanyaan, mengapa nama Ryan Roslansky masuk ke dalam daftar. Padahal LinkedIn tidak ikut membatasi akses warga dan organisasi Rusia.
Sampai saat ini, Rusia masih memblokir akses aplikasi Instagram dan Facebook. Kedua aplikasi itu dianggap menentang aturan pemerintah Rusia dan menyebarkan ujaran kebencian terhadap Rusia.
