Seorang peneliti asal Malaysia, menciptakan drone ramah lingkungan. Uniknya, salah satu bahan material yang digunakan untuk membuat drone ini ialah daun nanas.
Drone ramah lingkungan itu diberi nama Putra Unnamed Aerial Vehicle (UAV). Drone tersebut diklaim bisa mengudara setinggi 30 meter dan dapat berkeliling di udara sekitar 20 menit.
Menurut tim ilmuwan dari Universiti Putra Malaysia (UPM) pimpinan Prof. Dr. Mohamed Thariq bin Hameed Sultan, drone dari daun nanas ini hanya terdapat di bagian tubuh dan kerangka utama drone.
Sementara bingkai drone terbuat dari serat alami dan tahan listrik, sehingga tak akan terjadi korsleting. Karena terbuat dari bahan alami dan tahan listrik, mesin, baling-baling dan daya beterai drone ini bisa diisi ulang.
Selain ramah lingkungan, drone Putra ini juga diklaim gampang diperbaiki jika ada kerusakan.
Salah satu keunggulan dari penggunaan bahan alami ialah punya rasio kekuatan yang lebih tinggi, berdasarkan bobot dibanding dengan material sintetis seperti plastik atau aluminium.
Drone ramah linglungan ini disebut biodegradable, yang artinya pesawat tak berawak yang mudah terurai dan tak menjadi sampah palstik, sehingga tak akan merusak lingkungan.
Mohamed Thariq mengungkapkan, drone ini adalah bagian dari proyek UPM, yang bertujuan untuk mengembangkan ekosistem mesin yang terbuat dari bahan biokomposit dari daun nanas. Untuk menghasilkan empat unit drone, diperlukan sekitar 300 gram daun nanas.
