Jaringan 5G Disebut Jadi Penyebab Virus Corona Baru, Benarkah?

- Rabu, 18 Maret 2020 | 18:30 WIB
Ilustrasi 5G (REUTERS/Issei Kato)
Ilustrasi 5G (REUTERS/Issei Kato)

Pandemi Covid-19 membuat masyarakat di dunia dilanda kekhawatiran. Belum lagi dengan adanya kabar bohong atau hoaks yang tersebar dimana-mana semakin menambah kekhawatiran. Salah satu kabar hoaks adalah jaringan 5G yang menyebabkan pandemi virus corona baru.

Sejumlah influencer dan Rusia menghubungkan penyebaran virus corona baru disebabkan oleh teknologi nirkabel super cepat terbaru yakni 5G. Penyanyi Amerika Keri Hilson menuliskan tweet yang menghubungkan peluncuran 5G di Tiongkok pada awal November tahun lalu yang menyebabkan banyak orang meninggal. Lalu pengguna Facebook yakni Ben Mackie juga ada yang menghubungkan 5G ke virus corona baru.

Dalam unggahannya ia mengatakan virus corona baru sebenarnya bukan virus. Wabah Covid-19 dikatakan olehnya dimaksudkan untuk membangun menara 5G di dunia. Tapi perlu digarisbawahi jika pernyataan-pernyataan itu sepenuhnya salah. Sebab gelombang radio tidak menciptakan virus.

Melansir CNET, Rabu (18/3/2020), klaim tentang hubungan virus corona baru dengan 5G dibantah oleh FullFact, pemeriksa fakta di Inggris. Para pakar juga menyampaikan pendapatnya soal hal ini.

"Cerita tentang 5G yang berkaitan dengan virus corona baru tidak memiliki bukti secara ilmiah dan jelas. Informasi yang salah merupakan gangguan potensial utuk mengendalikan epidemi Covid-19," kata Dr. Jonathan M. Samet, seorang profesor di Sekolah Colorado untuk Kesehatan Masyarakat.

-
Ilustrasi 5G (freepik)

Hoax 

Brendan Carr dari Komisi Komunikasi Federal (FCC) menyatakan Covid-19 disebarkan oleh virus melalui kontak orang-ke-orang dan bukan oleh gelombang radio. Dirinya menegaskan bahwa FCC, Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA), dan Badan Perlindungan Lingkungan semua mengatakan 5G aman.

Teknologi nirkabel terbaru super cepat yang telah diluncurkan di seluruh dunia ini dapat mengubah cara hidup manusia dan diharapkan untuk memberi tenaga untuk segala bidang. Mulai dari mobil self-driving hingga pengalaman augmented reality yang canggih. Tetapi memang sejak 5G diluncurkan ada kekhawatiran tentang dampak teknologi pada kesehatan.

Ada yang mengatakan gelombang milimeter pada 5G beroperasi pada gelombang radio frekuensi sangat tinggi. Sinyal-sinyal itu tidak dapat melakukan perjalanan jarak jauh sehingga mengharuskan menara dibangun berdekatan dan dipasang di lebih banyak lokasi. Hal itu telah menyebabkan kekhawatiran bahwa gelombang radio dapat menghasilkan radiasi berbahaya yang dapat menyebabkan kanker otak, mengurangi kesuburan, sakit kepala, dan penyakit lainnya.

FDA dan FCC mengatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Sebagian besar studi belum menemukan hubungan antara sinyal frekuensi radio dari ponsel atau menara sel dengan penyakit. Tetapi karena 5G sangat baru, belum ada cara pasti untuk mengetahui tentang masalah kesehatan jangka panjang. Namun yang pasti 5G tidak menyebabkan atau menyebarkan virus.

Salah satu alasan masuk akal yang membuat 5G dihubungkan dengan virus corona baru karena keduanya sama-sama berasal dari Tiongkok. Padahal keduanya tidak berhubungan sama sekali.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X