Meta Setuju Bayar Rp11 Triliun untuk 'Uang Damai' Skandal Cambridge Analytica

- Selasa, 27 Desember 2022 | 14:36 WIB
Raksasa teknologi, Facebook/Meta. (REUTERS/Dado Ruvic)
Raksasa teknologi, Facebook/Meta. (REUTERS/Dado Ruvic)

Meta Inc, induk perusahaan Facebook setuju membayar 725 juta dolar AS atau sekitar Rp11,3 triliun sebagai bentuk ganti rugi atas skandal Cambridge Analytica.

Sekadar diketahui, kasus Facebook dan firma konsultan politik Cambridge Analytica menggemparkan dunia pada 2018 lalu. Di mana Facebook mengizinkan Cambridge Analytica mengakses informasi pribadi 87 juta penggunanya.

Tim pengacara penggugat mengatakan penyelesaian yang diajukan itu adalah nilai yang terbesar dalam gugatan class action di AS untuk privasi data, juga yang terbesar yang pernah dibayarkan Meta untuk gugatan class action.

Baca JugaSering Disindir Lewat Status WhatsApp? Tenang, Bisa Kamu Laporin Kok!

"Penyelesaian bersejarah ini akan memberikan rasa lega pada masyarakat untuk kasus privasi yang kompleks dan baru pernah terjadi," kata ketua tim pengacara penggugat Derek Loeser dan Lesley Weaver.

Meski setuju membayar, Meta tetap merasa tidak bersalah. Meta mengklaim ini dilakukan demi kebaikan bersama, baik  itu komunitas maupun pemegang saham.

"Selama tiga tahun terakhir, kami telah mengubah pendekatan privasi dan menerapkan program privasi yang komprehensif," kata Meta.

-
CEO Facebook, Mark Zuckerberg saat hadiri sidang kasus skandal Cambridge Analytica. (Reuters)

Cambridge Analytica, yang kini sudah tidak beropasi, adalah konsultan untuk kampanye Donald Trump ketika mencalonkan diri sebagai presiden AS pada 2016. Perusahaan itu mendapatkan akses terhadap informasi pribadi dari jutaan akun Facebook.

Data itu digunakan untuk membuat profil dan menargetkan pengguna. Cambridge Analytica mendapatkan akses tanpa persetujuan pengguna dari seorang peneliti yang diizinkan Facebook untuk memasang sebuah aplikasi yang bisa mengumpulkan data pengguna.

Baca Juga: Mark Zuckerberg Bakal Kembali Duduk di Kursi Panas Terkait Skandal Cambridge Analytica

Skandal Cambridge Analytica itu membuat pemerintah AS mengadakan penyelidikan terhadap praktik privasi di Facebook. Meta, yang saat itu bernama Facebook Inc, digugat untuk skandal itu.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X