Amazon Mulai Proses PHK Karyawan, Semua Divisi Kena Imbas

- Jumat, 18 November 2022 | 05:00 WIB
Amazon mulai PHK karyawan. (REUTERS/Pascal Rossignol)
Amazon mulai PHK karyawan. (REUTERS/Pascal Rossignol)

Perusahaan multinasional teknologi asal Amerika Serikat, Amazon dilaporkan mulai proses pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan di semua divisi.

"Sebagai bagian dari proses peninjauan perencanaan operasi tahunan, kami selalu meninjau setiap bisnis kami dan hal-hal yang menurut kami harus diubah. Setelah melakukan proses tersebut, mengingat lingkungan ekonomi makro saat ini (serta perekrutan cepat yang kami lakukan dalam beberapa tahun), sejumlah tim melakukan penyesuaian, yang dalam beberapa kasus berarti posisi-posisi tertentu tidak lagi diperlukan. Kami tidak menganggap enteng keputusan ini, dan kami berupaya mendukung setiap pegawai yang terdampak," kata Kelly Nantel, juru bicara Amazon, dilansir Antara yang dikutip dari laporan TechCrunch pada Kamis, (17/11/2022).

Baca Juga: Cegah Hujan di G20 Bali, BMKG Tabur 29 Ton Garam di Langit, Apa Hubungannya?

Disebutkan, PHK ini paling berdampak pada organisasi perangkat, divisi ritel, dan sumber daya manusia. Para manajer mulai menginformasikan kepada pegawai bahwa mereka memiliki waktu dua bulan untuk menemukan posisi lain di dalam perusahaan tersebut atau menerima PHK, menurut laporan CNBC.

The New York Times sebelumnya pada pekan ini mengatakan bahwa Amazon sedang berencana memberhentikan sekitar 10.000 pegawainya di divisi korporat dan teknologi, seraya menambahkan bahwa PHK ini akan menjadi yang terbesar dalam sejarah perusahaan tersebut. Angka itu mewakili sekitar 3 persen dari tenaga kerja korporatnya, dan jumlah total pegawai yang terkena PHK "masih tentatif" dan dapat berubah.

Dalam kesempatan terpisah, seorang narasumber mengatakan kepada The Wall Street Journal bahwa Amazon berencana memberhentikan ribuan pegawainya.

Baca Juga: Cinta Brian dan Yasmin Napper Diminta Sering Hangout Bareng demi Bangun Chemistry Film

Amazon dilaporkan memiliki 798.000 pegawai pada akhir 2019 dan 1,6 juta karyawan penuh dan paruh waktu per 31 Desember 2021.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X