Akibat Adopsi Kerja Jarak Jauh, Ratusan Ribu Berkas Berbahaya Beredar di Internet

- Senin, 3 Januari 2022 | 16:26 WIB
Ilustrasi peretasan (photo/REUTERS/File Photo)
Ilustrasi peretasan (photo/REUTERS/File Photo)

Sistem deteksi milik perusahan keamanan siber Kaspersky menemukan ratusan ribu berkas berbahaya beredar di internet sepanjang tahun 2021. Hal itu disebabkan karena seluruh dunia hampir mengadopsi kerja jarak jauh sehingga aktivitas online begitu tinggi. 

"Memang tak terduga hal ini, aktivitas online begitu tinggi sepanjang 2021 karena seluruh dunia mengadopsi kerja jarak jauh," ucap pakar keamanan di Kaspersky, Denis Staforkin, seperti yang dikutip indozone dari Antara, Senin (3/1/2022).

Dikatakannya, ada 380.000 berkas berbahaya setiap hari selama 12 buklan terakhir 2021. Jumlah ini, dia jelaskan 20 ribu lebih banyak dari tahun lalu. 

Bahkan dia jelaskan, ancaman terjadi memalui berkas WindowsPE, format berkas untuk sistem operasi Windows. Selain itu, ditemukan juga ancaman yang terbesar lewat sistem operasi Linux

"Ancaman sistem oeprasi Linux ini meninggkat dibandingkan tahun sebelumnya. Jadi terdeteksi pertumbuhannya 57 persen melalui Linux," katanya.

Sambungnya menjelaskan, bahwa yang lebih dari separuh atau 54 persen nacaman yang disebarkan melalui berkas  berupa Trojoan yang tidak dikenal. Bahkan, saat banyak ancaman yang turun volumenya pada 2021, Trojan Dropes mala naik 2,24 persen dibandingkan 2020

Dalam hal ini, Malware Trojan Droppes dinilai sangat berbahasya karena bisa mengirimkan melware lainnya yang lebih canggih ke perangkat.

Di sisi lain, penyebaan berkas berbahaya ini juga merupakan dampak dari aktivitas jaraingan yang semakin banyak digunakan untuk online. Sehingga banyak juga perangkat yang digunakan. 

"Maka dari itu, untuk mengatasi hal ini, lterasi digital perlu diingatkan deperti tidak sembarangan mengeklik tautan dari sumber yang tidak dikenal dan jangan menguduh aplikasi dari sumber yang tidak resmi," pungkasnya.

Selain itu, pengguna perangkat juga harus wasapada jika ada pemerintah mematikan sistem keamanan perangkat lunak. teurtama pada pengguna gawai untuk bekerja. 

Artikel Menarik Lainnya:

 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X