Kembangkan Teknologi Iklim, Mark Zuckerberg Kucurkan Dana Rp631 Miliar

- Jumat, 11 Februari 2022 | 17:24 WIB
CEO Meta, Mark Zuckerberg. (REUTERS/Leah Millis)
CEO Meta, Mark Zuckerberg. (REUTERS/Leah Millis)

Bencana perubahan iklim yang ekstrem telah mendorong berbagai pemilik perusahaan teknologi seperti CEO Meta, Mark Zuckerberg untuk mulai fokus mengembangkan teknologi iklim dan inisiatif mengurangi kandungan karbondioksida yang menjadi penyebab kerusakan bumi.

Oleh sebab itu, organisasi filantropi yang didirikan Mark Zuckerberg dan istrinya Priscilla Chan yang bernama Inisiatif Chan Zuckerberg (CZI) mengumumkan rencananya untuk mengucurkan 44 juta dolar AS atau setara Rp631 miliar untuk pengembangan teknologi berkelanjutan mengatasi masalah iklim di dunia.

Secara khusus, dana itu akan digelontorkan ke pusat penelitian lingkungan yang berfokus pada penanganan karbondioksida atau CO2 yang kini merusak atmosfer maupun lautan.

Menurut laporan The Verge, Jumat (11/2/2022), pemilik perusahaan teknologi seperti Zuckerberg dan Bill Gates bahkan pernah saling bersinergi dengan cara CZI memberikan dana sebesar 10 juta dolar AS untuk program fellowship dalam inisiatif iklim Terobosan Energi milik Bill Gates.

Baca Juga: 5 Cara Cek IMEI iPhone yang Resmi dan Ori dengan Mudah

Terkait rencana penggelontoran dana berjumlah 44 juta dolar AS, CZI akan memberikan 21 juta dolar AS kepada Institut Manajemen Karbon Universitas California Los Angles (UCLA) untuk penelitian mengurangi jumlah karbon di bumi.

UCLA kabarnya akan mengembangkan proses elektrokimia sehingga dapat mengurangi produksi gas karbondioksida khususnya dari produksi semen yang diketahui menyumbang 8 persen dari polusi karbondioksida secara global.

Secara terpisah, UCLA berencana menghabiskan sebagian dana untuk membangun reaktor aliran elektrokimia di Pelabuhan Los Angeles untuk menghilangkan karbondioksida dari air laut. Lautan menyerap seperempat emisi CO2 manusia, yang merugikan mereka sendiri karena mengubah air menjadi lebih asam sehingga melarutkan cangkang kepiting dan berkontribusi pada kematian terumbu karang.

Selain kepada UCLA, CZI memberikan senilai 20 juta dolar AS lainnya kepada perusahaan bernama Twelve yang bergerak di industri kimia yang tengah mencoba membuat produk menangkap gas karbondioksida di udara.

Teknologi itu dinilai cukup inovatif mengingat pencemaran udara selain merusak bumi pada kualitas udara, juga memiliki dampak negatif yang amat banyak kepada masyarakat dunia khususnya terkait kesehatan tubuh.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X