Usai Donald Trump Diblokir, Penyebaran Misinformasi di Twitter Turun Drastis!

- Senin, 18 Januari 2021 | 10:04 WIB
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump saat berada di Dalton, Georgia (photo/REUTERS/Leah Mills)
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump saat berada di Dalton, Georgia (photo/REUTERS/Leah Mills)

Kerusuhan yang terjadi di Capitol Hill, AS tanggal 6 Januari lalu membuat beberapa perusahaan sosmed seperti Facebook hingga Twitter memutuskan untuk memblokir akun dari Donald Trump.

Hal tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran misinformasi dan ajakan untuk melakukan kerusuhan lebih lanjut. Tampaknya keputusan pemblokiran ini cukup efektif dan menghasilkan dampak yang besar.

Pasalnya berdasarkan laporan dari perusahaan analis Zignal Labs, disebutkan bahwa percakapan pengguna terkait kecurangan pilpres AS turun drastis dari 2,5 juta mention menjadi 608.000 mention usai satu minggu akun Donald Trump diblokir.

Selain itu penggunaan hashtag seperti FightforTrump, HoldtheLine, dan keyword March for Trump juga turun sebesar 95%. Pasalnya postingan yang diunggah oleh Donald Trump sebelum dirinya diblokir bisa dibilang memiliki dampak yang sangat besar bagi masyarakat.

Diketahui bahwa pemblokiran akun Donald Trump bukan menjadi satu-satunya hal yang menyebabkan jumlah postingan berbau misinformasi berkurang. Pasalnya Twitter juga telah menghapus sekitar 70 ribu akun yang membicarakan teori konspirasi QAnon.

Selain Twitter, saat ini akun-akun resmi Donald Trump seperti di Instagram, Twitch, YouTube, hingga Spotify juga ikut diblokir. Hal tersebut membuat Trump kini menggunakan layanan sosial media kecil seperti Gab dan juga Parler.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Samsung Galaxy A54 vs A55, Mana Lebih Canggih?

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:30 WIB

Xiaomi Pad 5 Mulai Kebagian Update HyperOS

Minggu, 24 Maret 2024 | 13:30 WIB
X