Pria Ini Bawa 99 Ponsel untuk Menipu Google Maps

- Selasa, 4 Februari 2020 | 15:31 WIB
Kiri: Simon saat membawa 99 ponsel untuk menipu Google Maps (screenshoot/YouTube/ Simon Weckert) Kanan: ilustrasi orang tengah membuka aplikasi Google Maps
Kiri: Simon saat membawa 99 ponsel untuk menipu Google Maps (screenshoot/YouTube/ Simon Weckert) Kanan: ilustrasi orang tengah membuka aplikasi Google Maps

Teknologi lengkap dengan aplikasi, semakin hari terus mengalami perkembangan yang cukup pesat. Salah satu keuntungan yang bisa didapat dari perkembangan teknologi tersebut, ialah orang bisa melihat jalanan mana saja yang mengalami kemacetan.

-
ilustrasi pria sedang membuka aplikasi Google Maps (unsplash/NESA by Makers)

Kondisi tersebut bisa dilihat dari sebuah aplikasi peta bernama Google Maps. Semua orang, tentu sudah tidak asing lagi dengan yang namanya Google Maps. Selain menunjukkan jalanan macet, Google Maps juga dapat memberitahu kita dimana letak sebuah lokasi.

Tapi, siapa sangka jika kemacetan dalam aplikasi Google Maps bisa direkayasa. Hal tersebut dilakukan oleh seorang seniman bernama Simon Weckert. Pria yang berasal dari Jerman ini membuat sebuah eksperimen, untuk mengetahui bagaimana cara kerja Google Maps menentukan jalan yang macet.

Simon melakukan eksperimen ini dengan membawa 99 smartphone dalam sebuah gerobak kecil ke jalanan Kota Berlin. 99 smartphone yang dibawa oleh Simon ini membuka aplikasi Google Maps secara bersamaan.

Cara yang dilakukan oleh Simon ini ternyata berhasil mengelabui Google Maps. Dalam aplikasi Google Maps terlihat, jalanan yang dilewati oleh Simon berwarna merah alias mengalami kemacetan.

Alhasil, aplkasi Google Maps akan mengalihkan perjalanan pengendara ke ruten yang lain. Sebenarnya, Simon melakukan eksperimen ini untuk memprediksi lalu lintas.

"Tidak ada yang namanya data netral. Data selalu dikumpulkan untuk tujuan tertentu, oleh kombinasi orang, teknologi, uang, perdagangan dan pemerintah," ujar Simon, melansir dari Business Insider.

"Semua aplikasi ini berfungsi melalui antarmuka dengan Google Maps dan membuat bentuk baru kapitalisme dan komodifikasi digital," lanjut Simon.

Sementara itu, perwakilan dari Google menjelaskan bahwa kondisi lalu lintas bisa dibuat dengan menarik data lokasi dari ponsel seseorang, yang memiliki aplikasi Google Maps.

Misalnya, pengguna ponsel yang ada di jalan bergerak dengan lambat, maka aplikasi Google Maps akan menunjukkan bahwa kondisi jalan itu sedang macet. Ketika banyak perangkat smartphone yang membuka aplikasi Google Maps di tempat yang sama, maka akan dianggap sebagai kemacetan lalu lintas.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X