Pendiri sekaligus CEO Meta Inc, Mark Zuckerberg sepertinya tak peduli dengan cibiran orang soal metaverse. Meski proyek andalannya itu belum juga populer, Zuck tetap jor-joran dalam pengembangan metaverse.
Mark Zuckerberg kabarnya sudah menghabiskan Rp155 triliun untuk membangun metaverse. Tapi uang yang dikeluarkan tak sebanding dengan jumlah pengguna metaverse.
Sikap Zuckerberg ini pun jadi sorotan banyak pihak, salah satunya data scientist dan aktivis terkenal bernama Emily Gorcenski. Ia melihat jika metaverse ini diciptakan bukan untuk pengguna tapi Zuckerberg sendiri.
Baca Juga: Sempat Down, Instagram Pastikan Bug di Aplikasinya Sudah Minggat!
Menurutnya, metaverse ini semacam surga virtual dan Zuckerberg sebagai Tuhan karena yang menciptakan metaverse.
"Untuk memahami metaverse, artinya Anda harus memahami bahwa pentolan teknologi yang kaya sungguh yakin mereka akan mampu upload kesadarannya sebelum mereka mati," tulisnya di Twitter.
"Metaverse dibangun bukan untuk merevolusi kerja remote. Ia dibangun karena mereka perlu meyakini bahwa mereka bisa membangun surga. Anda tahu siapa yang membangun surga? Tuhan," tambahnya.
Ia menilai, Zuckerberg ingin jadi penguasa dunia digital dengan teknologinya itu. Meski teori ini terdengar liar, tapi ada alasannya.
Saat ini, para 'sultan' di Silicon Valley sedang berlomba-lomba dalam ilmu pengetahuan dan teknologi untuk membuat manusia hidup panjang atau abadi.
Baca Juga: Buruh Pabrik iPhone di China Kabur karena Takut Dikarantina Covid-19
Misalnya, pendiri Amazon Jeff Bezos yang aktif mendanai teknologi abadi. Lalu ada Peter Thiel, investor Facebook yang mencoba transfusi darah muda agar lebih panjang usia.
