Sultan Akhyar memamerkan kekayaan hasil membuat konten mandi lumpur yang viral di TikTok. Ia pun menyemangai para kreator lain untuk terus bersemangat membuat konten hingga cuan seperti dirinya.
"Hasil TikTok guys! Mantap, hasil TikTok," kata Sultan Akhyar dalam unggahan di akun Facebooknya, dikutip Minggu (22/1/2023).
Penghasilan dari Mandi Lumpur
Dalam unggahan tersebut, Sultan memamerkan sepeda motor Kawasaki Ninja ZX-9R berwarna hitam. Dia sempat menyalakan dan menaiki motor tersebut.
Dalam aksinya itu, Sultan Akhyar juga sempat memakai helm KYT R10 yang dibanderol sekitar Rp500 ribuan. Ia tampak seperti hendak mengendarai motor tersebut.
Baca Juga: Diundang TV karena Konten TikTok Mandi Lumpur , Sultan Akhyar: Gini Rasanya Jadi Artis
Sultan yang menjadi sorotan karena membuat konten live mandi lumpur di akun TikTok miliknya, juga menyemangati TikToker agar dapat mengikuti jejaknya.
"Semangat buat konten ya. Bisa dapet motor, bisa dapet mobil juga ya," katanya.
Sultan memang kerap memamerkan hasil yang didapatnya dari konten yang dia buat. Selain kendaraan mewah, dia juga sempat membagikan penampakan seperangkat komputer dan beberapa HP untuk membuat konten.
Dia disebut-sebut dapat mengumpulkan Rp300.000 hingga Rp700.000 sehari. Penghasilan itu didapatnya dari gift yang diberikan penonton, saat akun TikTok miliknya melakukan live seorang nenek melakukan mandi lumpur.
Baca Juga: TikToker Mandi Lumpur Mulai Masuk TV, KPI: Jangan Asal Tampilkan Konten Viral!
Konten Positif
Uniknya, Sultan Akhyar juga mengajar para konten kreator untuk membuat konten positif demi mendapat cuan. Ajakan Sultan ini agak bertolak belakang, karena konten mandi lumpur yang dibuatnya justru menuai pro kontra karena dianggap sebagai tindakan mengemis online.
Gara-gara ini, Menteri Sosial Tri Rismaharini bahkan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 2 Tahun 2023 tentang eksploitasi dan atau mengemis yang memanfaatkan lansia, anak, serta penyandang disabilitas. Menyusul edaran tersebut, Kementerian Kominfo menginstruksikan agar TikTok dan platform lain memblokir konten semacam ini, yang dianggap sebagai mengemis online.
