Perusahaan teknologi, Xiaomi memangkas 10 persen dari total jumlah karyawannya di tengah gempuran Covid-19 di China.
"Praktik optimalisasi personel dan perampingan organisasi akan mempengaruhi kurang dari 10 persen dari total tenaga kerja," kata seorang juru bicara perusahaan, dilansir Reuters, Rabu (21/12/2022).
Tak cuma melakukan PHK, Xiaomi juga merumahkan para karyawan di beberapa unit bisnis handphone (HP) dan layanan internet.
Baca Juga: Bos Xiaomi Gak Gengsi Jadikan iPhone sebagai Patokan
Disebutkan juga, Xiaomi memberikan kompensasi kepada karyawan yang terdampak sesuai dengan peraturan setempat.
Laporan South China Morning Post menyebutkan, Xiaomi memiliki 35.314 staf pada 30 September. Sebanyak 32.000 merupakan karyawan di China daratan.
Menurut seorang juru bicara Xiaomi, langkah ini dilakukan untuk perampingan perusahaan dan optimalisasi personel.
Pendapatan Menurun
Pada November lalu, Xiaomi melaporkan penurunan pendapatan kuartal ketiga sebesar 9,7 persen karena pembatasan akibat Covid-19 di China dan melemahnya permintaan konsumen.
Baca Juga: Terungkap Konsep Layar Lengkung di Xiaomi 13 Pro
Pendapatan dari ponsel pintar yang mencapai 60 persen dari total penjualan, turun 11 persen dari tahun ke tahun.