Bareskrim Polri Ungkap Cara Hindari Hacker, Bagaimana Caranya?

- Jumat, 17 Juli 2020 | 17:02 WIB
Ilustrasi Hacker. (INDOZONE)
Ilustrasi Hacker. (INDOZONE)

Ketua DFAT Pusat Laboratorium Forensik Bareskrim Polri, Kombes Pol M Nuh Al-Azhar mengungkap cara menghindari peretasan maupun aksi-aksi dari hacker. Caranya hanya dengan offline dari berbagai media sosial atau internet.

"Salah satu guyonan kita bagaimana caranya menghindari dihack, ya offline aja, itu guyonan kita," kata Kombes Nuh dalam diskusi yang disiarkan di akun YouTube Tempo Video, Jumat (17/7/2020).

Dengan cara offline, hacker tidak bisa melakukan peretasan. Lebih jauh Nuh menyebut jika seseorang sudah bermain internet, orang tersebut harus siap menjadi korban peretasan.

"Ada juga guyonan lain tersangka atau korban. Sekali kita berani gunakan gadget, komputer secara online itu status kita namanya calon korban, kalau nggak hati-hati kita jadi korban," beber Nuh.

Selain harus siap menjadi korban, orang tersebut juga harus berhati-hati menggunakan internet. Sebab siapapun bisa menjadi pelaku kejahatan menggunakan internet.

"Kalau nggak hati-hati kita jadi korban bahkan bisa jadi pelaku kalau nggak hati-hati menyebarkan berita. Publik itu, masyarakat itu harus diberikan pemahaman tentang siber," kata Nuh.

Selain itu mengenai hacker yang ada saat ini, Nuh menilai masyarakat Indonesia mayoritas berpikir jika hacker hanya ada di luar negeri. Padahal hacker sendiri sudah ada dari dalam negeri dan bisa menhadi ancaman siapapun.

"Ancaman disini bisa dilakukan oleh dua hal, pertama itu orang luar dan orang dalam. Terjadinya kejahatan siber baik siber atack, siber crime atau sejenisnya sangat mungkin dilajukan dari luar dan dalam," kata Nuh.

"Orang sini beranggapan hacker itu orang dari luar padahal orang dari dalam sendiri itu mungkin jadi hacker. Sistem yang dibangun harus bisa memproteksi ancaman dari luar dan dalam," sambungnya.

Mengenai sistem keamanan maupun sistem penyidikan dari polisi sendiri untuk menangkal maupun menyidik para hacker, sebetulnya sistem kepolisian sudah mumpuni. Bahkan pihak kepolisian setiap menangani kasus kejahatan siber selalu menggandeng pihak-pihak terkait.

"Kalau kita mau investigasi siber, kita harus punya team work. Nggak ada kita sendiri aja, itu nggak ada, kita team work disana, kita mengerahkan seluruh SDM tidak hanya di dalam Polri kita juga kerahkan pihak dari luar," pungkas Nuh.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X