ByteDance, perusahaan induk TikTok mengatakan telah memecat empat karyawan yang mengakses data pengguna yang berlokasi di Amerika Serikat (AS), termasuk jurnalis.
Penyelidikan yang dilakukan oleh firma hukum eksternal menemukan bahwa karyawan tersebut berusaha menemukan data kerentanan jurnalis.
Mengutip Engadget, Jumat (23/12/2022) dua karyawan yang dipecat bekera di AS dan dua di China, pusat ByteDance.
Perusahaan dilaporkan sudah menetapkan empat karyawan tersebut bertanggung jawab memantau perilaku pengguna dengan mengakses alamat IP dan data lain yang ditautkan ke akun TikTok seorang reporter dari BuzzFeed News dan Cristina Criddle dari Financial Times.
Para karyawan itu disebut juga telah mengakses data beberapa pengguna yang memiliki hubungan dengan jurnalis.
Baca Juga: Keren Banget! Akun TikTok Ini Hidupkan Tokoh-tokoh Kerajaan Nusantara Lewat AI
Forbes mengklaim bahwa ByteDance melacak tiga reporternya yang sebelumnya bekerja untuk BuzzFeed News.
Ketiga media tersebut telah menerbitkan laporan tentang TikTok, termasuk dugaan hubungannya dengan pemerintah China.
“Pelanggaran yang dilakukan oleh orang-orang tersebut, yang tidak lagi bekerja di ByteDance, merupakan penyalahgunaan wewenang yang parah untuk mendapatkan akses ke data pengguna. Perilaku buruk ini tidak dapat diterima, dan tidak sejalan dengan upaya kami di seluruh TikTok untuk mendapatkan kepercayaan dari pengguna kami," kata ByteDance dalam sebuah pernyataan kepada Variety.
Baca Juga: TikToker Ini Bikin 6 Komunitas Game Online Paling Toxic! Peringkat Pertama Bikin Kaget
"Kami menangani keamanan data dengan sangat serius, dan kami akan terus meningkatkan protokol akses kami, yang mana telah ditingkatkan dan dikeraskan secara signifikan sejak insiden ini terjadi,” tambah pernyataan tersebut.
