INDOZONE.ID - Saham perusahaan induk Snapchat, Snap sempat naik usai memecat 20 persen karyawannya atau lebih dari 1.000 orang. Snap mengambil kebijakan pemecatan demi menghemat biaya.
Sebelumnya, kabar pemecatan itu disampaikan dalam surat untuk karyawan yang diunggah di website Snap Inc. CEO Snap, Evan Spiegel menyebut pemecatan dilakukan karena tak sesuai dengan proyeksi yang direncanakan.
Baca Juga: Nyawa Pesepeda Gunung Ini Masih Utuh Berkat Apple Watch, Kok Bisa Sih?
"Sayangnya, mengingat tingkat pertumbuhan pendapat kami saat ini yang lebih rendah, sudah menjadi jelas bahwa kami harus mengurangi struktur biaya untuk menghindari kerugian berkelanjutan yang signifikan," tulis Spiegel dalam surat tersebut.
Lebih lanjut, katanya, perusahaan sedang melakukan pengaturan bisnis ulang agar dapat fokus pada pertumbuhan komunitas, pertumbuhan pendapatan, dan augmented reality.
Usai melakukan pemecatan, Snap mengumumkan jika saham mereka meningkat hampir 9 persen menjadi USD10.88 atau Rp162,107 per lembar.
Snap membukukan hasil pendapatan yang lemah untuk kuartal April-Juni, yang menyebabkan sahamnya turun 40 persen.