CEO SpaceX, Elon Musk mengatakan tidak ada kru yang cedera setelah roket pendorong meledak saat uji coba di Texas pada Senin (11/7/2022) waktu setempat.
Roket pendorong itu diproyeksikan untuk pesawat ruang angkasa Starship generasi berikutnya. Insiden ini merupakan bentuk kemunduran dari tujuan Musk untuk meluncurkan Starship ke orbit tahun ini.
Baca Juga: AI Terbaru Meta Mampu Terjemahkan 200 Bahasa Secara Real-Time
"Ya, sebenarnya tidak bagus. Tim sedang menilai kerusakan," kata Musk di Twitter setelah ledakan prototipe Super Heavy Booster 7, seperti yang terlihat dalam streaming langsung yang direkam oleh situs web NASA Spaceflight.
"Tidak ada indikasi cedera," tambahnya.
Musk menambahkan, ledakan yang terjadi menyebabkan kepulan asap tebal yang membuat kamera video sekitar roket terguncang.
"Ke depan, kami tidak akan melakukan tes putaran awal dengan semua 33 mesin sekaligus," katanya di Twitter.
Kegagalan itu terjadi di tengah-tengah kampanye uji kebakaran statis selama berhari-hari di Boca Chica, Texas.
Saat itu, booster rocket ini dilengkapi dengan 33 mesin Raptor untuk digunakan dalam uji terbang orbital tanpa awak yang diharapkan SpaceX diluncurkan akhir tahun ini.
Terkait insiden ledakan ini, SpaceX belum memberikan komentar apa pun. Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) juga tidak segera menanggapi.
