Perusahaan multinasional Amerika Serikat, Google menyatakan berhenti menjual iklan di Rusia. Keputusan ini dilakukan akibat invasi Rusia ke Ukraina.
"Mengingat situasi luar biasa, kami menghentikan iklan Google di Rusia. Situasi ini berubah cepat dan kami akan terus memberikan pembaruan jika waktu sesuai," kata Google, dikutip dari Reuters, Kamis (3/3/2022).
Sebelumnya, Google tak mengizinkan media yang disponsori pemerintah Rusia untuk membeli atau menjual iklan menggunakan alat mereka. Google juga melarang pemasaran untuk konten sensitif seperti perang, kecuali iklan protes atau anti-perang.
Baca Juga: Makin Mudahkan Pengguna, Instagram Tengah Kembangkan Fitur Captions Otomatis
Regulator komunikasi Rusia Roskomnadzor pada Senin (28/1) telah meminta Google untuk berhenti menayangkan iklan yang berisi informasi hoaks soal korban, baik dari tentara Rusia maupun warga sipil Ukraina.
Kamis (3/3/2022) waktu setempat, Roskomnadzor meminta Google berhenti memuat iklan YouTube yang berisi "informasi politik yang salah" tentang Ukraina dan bertujuan untuk "memberikan misinformasi kepada penonton Rusia" mengenai situasi terkini, berdasarkan laporan Wall Street Journal.
Rusia pernah membatasi akses layanan jika tidak memenuhi permintaan mereka. Tahun lalu, Google membayar lebih dari 32 juta rubel karena pelanggaran konten.