Baru-baru ini sebuah kabar mengejutkan datang dari salah satu maskapai penerbangan terkenal di Indonesia yaitu Lion Group. Pasalnya dilaporkan bahwa data para penumpang dari Lion Group telah bocor di internet.
Hal tersebut pertama kali dilaporkan oleh sebuah media teknologi yang bernama BleepingComputer. Dikatakan bahwa sebanyak 21 juta data penumpang dari maskapai milik Lion Group yaitu Thai Lion Air dan juga Malindo Air telah berhasil diretas menggunakan metode Social Engineering.
Data yang bocor tersebut diketahui merupakan data back-up yang disimpan di layanan Amazon Web Service (AWS) sejak bulan Mei 2019 lalu. Diketahui bahwa terdapat beberapa file yang memiliki label 'Batik' yang diduga merupakan data penumpang dari Batik Air.
HUGE: Hacker dumps @lionairthai's customer and flight database
— Under the Breach (@underthebreach) September 11, 2019
First database has 21 million records which include passenger ID, Reservation ID, customer address, phone number and email (1/2)#breach #database #gdpr #blackhat pic.twitter.com/GCJ0LvekWR
Dikabarkan bahwa hacker tersebut berhasil mendapatkan data-data para penumpang seperti informasi tentang ID reservasi, KTP, alamat, nomor telepon, email, hingga nomor paspor. Tentu hal tersebut merupakan sebuah kesalahan yang cukup fatal dan cukup berbahaya untuk para pengguna.
Saat ini pihak Lion Group sedang menyelidiki masalah tersebut dan memastikan apakah kebocoran data tersebut benar atau hanya sebuah kabar hoax saja.
"Kami sedang melakukan cek, jadi saat ini saya belum bisa memberikan keterangan lebih detail. Nanti kalau ada perkembangan, akan diberi tahu lebih lanjut" ucap Danang Mandala Prihantoro selaku Corporate Communication Strategic of Lion Air Group.
Artikel Menarik Lainnya:
- Jadi Tersangka Korupsi, Menpora: Saya Akan Ikuti Proses Hukum
- Jefri Nichol Bersyukur Sang Mantan Terus Hadir Dalam Persidangannya
- 6 Buah Unik dari Indonesia yang Jarang Diketahui Orang