Sebuah video viral di Twitter memperlihatkan roket Long March 5B seberat 25 ton milik China menghantam Bumi. Roket itu diperkirakan jatuh di Samudra Hindia, tepatnya di dekat Sarawak, Pulau Kalimantan.
Roket itu merupakan sisa-sisa dari pendorong roket besar China yang telah selesai mengantarkan modul kedua stasiun luar angkasa Tiangong pada 24 Juli lalu.
"#USSPACECOM dapat mengonfirmasi bahwa Long March 5B (CZ-5B) milik Republik Rakyat China (RRC) memasuki kembali Samudra Hindia sekitar pukul 10:45 MDT (11.45 WIB) pada 30/7," Komando Luar Angkasa AS mengumumkan lewat kicauannya di Twitter.
"Kami mengarahkan Anda ke #PRC (RRC) untuk perincian lebih lanjut tentang aspek teknis masuknya kembali [sisa roket ke Bumi] seperti potensi penyebaran puing + lokasi tumbukan," lanjut keterangan itu.
Manned Space Agency milik China menyebut serpihan roketnya akan jatuh di lokasi yang sama, dan kemungkinan besar sudah terbakar habis.
Baca Juga: Elon Musk Ingin Istri Pendiri Google Menggugat Penghembus Isu Perselingkuhannya
Di sisi lain, seorang warga Malaysia bernama Nazri Sulaiman membagikan video amatir yang memperlihatkan objek bersinar di langit. Objek itu diperkirakan Long March 5B dari Kuching, Sarawak Malaysia.
meteor spotted in kuching! #jalanbako 31/7/2022 pic.twitter.com/ff8b2zI2sw
— Nazri sulaiman (@nazriacai) July 30, 2022
Nazri awalnya mengira objek bersinar itu merupakan komet atau meteor. Namun ia meralat pernyataannya dan menyebut itu adalah roket.
Sementara itu, unggahan Nazri di komentari oleh Jonathan McDowell, astrophysicist dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics. Ia mengatakan bahwa puing-puing roket itu bisa saja jatuh di Sibu, Bintulu, ataupun Brunei, tiga kota yang berlokasi di Kalimanan bagian Utara.
Reentry looks to have been observed from Kuching in Sarawak, Malaysia. Debris would land downrange in northern Borneo, possbily Brunei. [corrected] https://t.co/sX6m1XMYoO
— Jonathan McDowell (@planet4589) July 30, 2022
Sebelumnya pekan ini, para pengamat mengatakan badan roket akan terpecah belah ketika jatuh memasuki atmosfer, tapi beberapa bagiannya masih cukup besar dan bisa menghujani sebuah area sepanjang 2.000 kilometer dan lebar 70 kilometer.
Kedutaan China di Washington belum segera berkomentar. China awal pekan ini mengatakan akan mengamati puing-puing itu, tapi mengatakan hal itu tidak akan membahayakan siapapun di darat.