Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk kembali memberi pasokan senjata pada Ukraina, untuk melawan serangan Rusia. Bantuan ini menjadikan peperangan masih belum akan berakhir, dan justru akan semakin membara.
Dikutip dari Sputnik, Departemen Pertahanan (AS) telah mengumumkan secara resmi bantuan yang akan mereka berikan pada Ukraina. Bantuan tersebut bernilai 2,6 miliar dollar, atau sekitar Rp38,8 triliun.
Bantuan Senjata AS untuk Ukraina
Pemerintahan Presiden Joe Biden akan menghabiskan 2,1 miliar dollar atau setara Rp31,4 triliun dari dana Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina (USAI) untuk mempertebal lapisan pertahanan udara Ukraina.
"Departemen Pertahanan mengumumkan bantuan kaeamanan baru untuk Ukraina, termasuk lebih banyak amunisi untuk HIMARS yang disediakan AS dan pencegat pertahanan udara," demikian pernyataan resmi Departemen Pertahanan AS, dikutip Rabu (5/4/2023).
Baca Juga: Iran Pasok Drone Pengebom Jarak Jauh ke Rusia buat Hancurkan Ukraina: Bisa Terbang 24 Jam!
Senjata Pertahanan Udara
HIMARS, Sistem Artileri Roket Mobilitas Tinggi buatan AS, memang telah dimiliki dan digunakan Ukraina dalam perang melawan Rusia. Karena itu, Ukraina membutuhkan lebih banyak amunisi untuk meneruskan perlawanan.
Selain itu, bantuan AS juga akan dibelanjakan untuk peluru artileri, sistem senjata anti-lapis baja, senjata kecil, dan kendaraan alat berat. AS juga mengalokasikan 500 juta dollar sebagai dana pemeliharaan.
Departemen Pertahanan AS juga menyebut, bantuan yang diberikan termasuk amunisi sistem pertahanan udara jarak menengah NASAMS, yang telah dipasok AS ke Ukraina. Ada pula tiga radar pengawas udara, 10 sistem roket berpemandu laser, dan sembilan truk senjata Counter-Unmanned Aerial System 30mm.
Baca Juga: Rusia Kerahkan Rudal Balistik Antarbenua RS-24 Yars di Perang Ukraina
Pelatihan dan Pemeliharaan Senjata
AS juga akan memberikan sejumlah sistem pemeliharaan untuk senjata-senjata yang telah dikirimkan pada Ukraina. Ada pula bantuan untuk pelatihan dan pemeliharaan agar Ukraina dapat menggunakan lebih lama senjata yang mereka berikan.
"Bantuan ini juga termasuk peralatan komunikasi aman, terminal SATCOM dan layanan terkait, serta dana untuk pelatihan dan pemeliharaan," kata mereka.
AS juga menyediakan 69 kapal tanker dan 105 trailer bahan bakar, 18 kendaraan taktis pemulih peralatan,sistem penghubung lapis baja, serta 3.600 senjata kecil dengan 23 juta amunisinya.
Artikel Menarik Lainnya:
