Korban tantangan "Blackout Challenge" di TikTok kini merenggut nyawa 7 anak di berbagai belahan dunia. TikTok pun tak henti menghadapi gugatan hukum dari orang tua korban.
Seperti dilaporkan The Verge Jumat (8/7/2022), pada bulan Juni setidaknya ada 7 laporan yang menuduh TikTok sebagai dalang percobaan bunuh diri lewat tantangan "Blackout Challenge".
Baca Juga: Misi Gila NASA: Ciptakan Robot untuk Cari Alien di Dasar Laut di Sejumlah Planet
"(Tantangan itu) mendorong pengguna untuk mencekik diri mereka sendiri dengan ikat pinggang, tali dompet, atau apa pun yang serupa sampai pingsan," bunyi laporan tersebut.
Berdasarkan data yang diterima, semua anak yang dilaporkan meninggal berusia di bawah 15 tahun. Seperti yang baru-baru ini menimpa kepada dua gadis kecil, Lalani Erika Walton dan Arriani Jaileen Arroyo.
Berkat algoritma TikTok yang terus muncul di laman For You Page keduanya, ia pun akhirnya tertarik untuk mengikuti tantangan tersebut.
Orang tua keduanya yang diwakili Pusat Hukum Korban Media Sosial, menggugat TikTok dan perusahaan induknya di China, ByteDance, karena diduga menyembunyikan bahaya aplikasi dari konsumen.
Menanggapi banyaknya nyawa yang terenggut akibat tantangan ini, TikTok memblokir pengguna untuk mencari kata kunci "Blackout Challenge".
Sebagai gantinya, pengguna akan melihat sebuat peringatan yang menyatakan tanda bahaya dari tantangan tersebut.
"Beberapa tantangan online bisa berbahaya, mengganggu, atau bahkan dibuat-buat," tulis peringatan tersebut.
TikTok pun memberikan sebuah tautan ke halaman di aplikan tentang menilai dan peringatan akan sebuah tantangan yang viral di aplikasi asal Tiongkok tersebut.
Sayangnya memang tantangan-tantangan ini rentan diikuti oleh anak-anak dibawah umur yang belum bisa berpikir jernih mengenai dampaknya.
Penulis: Safira Meidina
