Kewalahan Dibombardir Rusia Pakai Rudal Hipersonik, Ukraina: Tak Pernah Terjadi Sebelumnya

- Jumat, 10 Maret 2023 | 12:00 WIB
Kepulan asap di atas kota Kiev, Ukraina, setelah Rusia membombardir dengan berbagai rudal, termasuk rudal hipersonik Kinzhal yang membuat Ukraina kewalahan. (REUTERS/Vladyslav Sodel)
Kepulan asap di atas kota Kiev, Ukraina, setelah Rusia membombardir dengan berbagai rudal, termasuk rudal hipersonik Kinzhal yang membuat Ukraina kewalahan. (REUTERS/Vladyslav Sodel)

Rusia melancarkan serangan besar-besaran ke Kota Kiev, Ukraina pada Rabu (10/3/2023). Berbagai rudal canggih, termasuk rudal hipersonik Kinzhal yang bisa dipasang hulu ledak nuklir, digunakan Rusia untuk menghancurkan Ukraina.

Lebih dari 80 rudal diluncurkan militer Rusia dalam serangan ini. Tercatat sebanyak 28 rudal jelajah udara Kh-101 dan Kh-555, 20 rudal jelajah laut, enam rudal jelajah anti kapal, enam rudal darat ke udara, serta enam rudal hipersonik Kinzhal digunakan Rusia untuk membombardir Ukraina.

Balas Dendam Rusia ke Ukraina

Pemerintah Rusia telah mengakui aksi mengerikan ini. Menurut mereka, serangan ini dilakukan sebagai aksi balas dendam atas serangan Ukraina yang disebut sebagai 'aksi teroris' oleh Rusia, pada 2 Maret lalu.

"Senjata berbasis udara, laut, dan darat jarak jauh berpresisi tinggi, termasuk rudal hipersonik Kinzhal, menghantam elemen kunci infrastruktur militer Ukraina, kompleks industri militer, serta fasilitas energi mereka," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip Jumat (10/3/2023).

Baca Juga: Punya Rudal Hipersonik Satan-2, Rusia: Kami Bisa Lenyapkan Inggris dari Peta!

Serangan ini dilaporkan telah menewaskan setidaknya sembilan orang warga sipil, dan banyak orang yang terluka. Sejumlah bangunan dan kendaraan milik warga juga terkena imbas dari serangan ini.

Selain itu, sejumlah fasilitas umum juga terkena imbas dari serangan besar-besaran yang dilakukan militer Rusia. Di antara fasilitas publik yang terimbas adalah infrastruktur energi, yang membuat listrik padam hingga masyarakat berada dalam kegelapan dan kedinginan karena listrik dan penghangat ruangan tak bisa dinyalakan.

Ukraina Kewalahan

Dikutip dari Reuters, Ukraina mengaku telah menembak jaruh 34 rudal jelajah dan empat drone Shahed buatan Iran. Hanya saja, Ukrainan tak bisa berbuat banyak menghadapi rudal anti-kapal dan rudal anti-pesawat S-300 yang diluncurkan Rusia. Apalagi, Rusia menembakkan enam rudal hipersonik Kinzhal yang membuat Ukrainan tak dapat berbuat apa-apa.

"Ini adalah serangan besar yang untuk pertama kalinya dilakukan dengan begitu banyak jenis rudal. Serangan seperti ini tak pernah terjadi sebelumnya," kata juru bicara Angkatan Udara Ukraina.

Baca Juga: Mampu Hancurkan Target di Luar Angkasa, Rudal S-550 Rusia Masuki Tugas Tempur

Teknologi Rudal Hipersonik Kinzhal

Kinzhal, yang berarti belati dalam bahasa Rusia, merupakan rudal balistik dengan kekuatan hipersonik. Kemampuan standar rudal hipersonik adalah dapat melaju dengan kecepatan 5 Mach, atau 5 kali kecepatan suara.

Adapun rudal hipersonik Kinzhal memiliki daya jangkau hingga 2.000 km, dengan kecepatan 10 Mach. Melaju seperti itu, rudal Kinzhal masih mampu membawa muatan hingga 480kg.

Kinzhal merupakan salah satu senjata dengan teknologi masa depan milik Rusia, yang dapat dilengkapi hulu ledak nuklir.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

X