The Most Engaging Media For Millennials and GEN Z

5 Kejahatan Siber saat Piala Dunia 2022, Mulai dari Tiket Palsu hingga Merchandise
Ilustrasi curi trofi piala Dunia. (INDOZONE)
Tech

5 Kejahatan Siber saat Piala Dunia 2022, Mulai dari Tiket Palsu hingga Merchandise

5 Kejahatan Siber saat Piala Dunia 2022

Rabu, 23 November 2022 11:29 WIB 23 November 2022, 11:29 WIB

INDOZONE.ID - Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Qatar menarik ratusan juta penggemar di seluruh dunia, tapi gelaran akbar ini juga menjadi peluang bagi para penjahat dunia maya yang ingin memperoleh uang dengan cepat. 

“Piala Dunia ini, penipu menjadi sangat kreatif, karena kami telah mengamati berbagai skema penipuan yang digunakan. Kami melihat bagaimana mereka mencoba untuk mendapatkan keuntungan paling banyak dari situasi tersebut, termasuk semakin banyak penipuan NFT yang terkait dengan Piala Dunia,” kata komentar Olga Svistunova, pakar keamanan di Kaspersky dalam siaran pers yang diterima Indozone, Rabu (23/11/2022).

“Pada saat yang sama, ada banyak penipuan mulai dari hadiah, tiket palsu hingga toko merchandise. Skema ini sederhana, namun efektif dan itulah sebabnya halaman penipuan seperti itu adalah teman abadi dari setiap acara atau peristiwa besar,” lanjutnya. 

“Kami menyarankan pengguna untuk berhati-hati ketika mereka menerima penawaran yang tampaknya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan dan selalu memeriksa keabsahan pesan yang mereka terima,” tambah Olga.

Berikut 5 Kejahatan Dunia Maya di Piala Dunia 2022

1. Penipuan Tiket

Tiket palsu adalah umpan yang paling banyak digunakan untuk memikat para korban. Pada Piala Dunia kali ini, Qatar hanya menjual tiket secara digital, yang semakin meningkatkan risiko untuk berhadapan dengan bahaya online.

Baca Juga: Giroud Jadi Top Skor Sepanjang Masa Timnas Prancis, Padahal Usianya Sudah 36 Tahun Lho!

Pakar Kaspersky menemukan banyak halaman phishing yang menawarkan untuk membeli tiket pertandingan. Jika masuk ke halaman itu, pengguna akan kehilangan data pribadi, detail perbankan, dan uang. Selain itu, penipu online juga dapat menggunakan data yang dicuri untuk tujuan lain atau menjualnya di Dark Web.

Website penipuan tiket Piala Dunia 2022
Penipuan tiket piala dunia 2022. (Dok Kaspersky)

2. Hadiah

Pakar Kaspersky menemukan halaman phishing yang menawarkan penggemar bisa memenangkan dua tiket ke Piala Dunia 2022. 

Modusnya, pemenang yang beruntung cukup membayar ongkos kirim, namun tiket yang diidamkan pasti tak kunjung tiba.

Penipuan hadiah Piala Dunia 2022. (Dok. Kaspersky)
Penipuan hadiah Piala Dunia 2022. (Dok. Kaspersky)

3. Merchandise

Cara lain untuk mencuri data pengguna adalah melalui toko online merchandise palsu yang membawa-bawa nama FIFA. Para penipun menawarkan jerset timnas favorit kamu, casing HP, hingga bola bertanda tangan pemain. 

Namun, setelah memasukkan data pribadi dan mentransfer uang untuk melakukan pembelian, kamu justru kehilangan uang karena penipuan online tersebut.

4. Penipuan Kripto dan NFT

Ciri khas Piala Dunia 2022 adalah berbagai penipuan kripto dan NFT. Beberapa penjahat menawarkan penggemar untuk melakukan taruhan. Hadiahnya bisa berupa cryptocurrency, atau seni dalam bentuk NFT.

Tapi, saat pengguna memasukkan kredensial dompet crypto, penipu langsung mendapatkan akses ke semua tabungan dan hingga data kamu.

Penipuan cyrpto Piala Dunia 2022. (Dok. Kaspersky)
Penipuan cyrpto Piala Dunia 2022. (Dok. Kaspersky)

5. Penerbangan dan Akomodasi

Pakar Kaspersky telah mengamati banyak halaman phishing yang meniru layanan penerbangan yang menawarkan tiket ke Doha, Qatar. Laman web yang dianalisis menunjukkan tanda-tanda adanya cyber crime alias kejahatan siber berupa penipuan.

Baca Juga: Kasihan Banget, Lionel Messi Diledek Fans Arab Saudi dengan Selebrasi Cristiano Ronaldo

Penipuan tiket pesawat Piala Dunia 2022. (Dok. Kaspersky)
Penipuan tiket pesawat Piala Dunia 2022. (Dok. Kaspersky)

Ciri-cirinya adalah tampilan menarik, kesalahan pengejaan, domain yang baru terdaftar, dan fungsi situs yang terbatas. Meskipun situs tersebut meniru agregator tiket pesawat global, pengguna hanya dapat memilih Qatar dalam daftar negara tujuan. 

Setelah detail penerbangan dimasukkan, korban diberi kesempatan untuk memasukkan data pribadi bersama dengan ID dan informasi kartu kredit.

Artikel Menarik Lainnya:

TAG
Rachmat Fahzry
JOIN US
JOIN US