CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk lewat kuasa hukumnya meminta pengadilan memaksa Twitter menyerahkan daftar nama karyawan yang bertanggung jawab menghitung jumlah akun bot di platform mikroblog tersebut.
Adapun tujuan dari hal ini, yakni Elon Musk ingin menginterogasi langsung para karyawan tersebut. Musk ingin mendengar langsung dari karyawan agar tak ada lagi kebohongan yang ditutup-tutupi.
Informasi soal permintaan Musk ini pertama kali diwartakan oleh Bloomberg. Namun, perwakilan Musk dan Twitter tutup mulut soal ini.
Baca Juga: Kamu Harus Tau! 7 Langkah Mudah dan Sukses Hapus Akun Instagram
Twitter mengaku sudah memberikan informasi yang relevan soal akun bot. Namun tampaknya klaim Twitter itu tak membuat Elon Musk percaya.
Twitter dan Musk saat ini sedang menghadapi proses hukum soal pembelian perusahaan. Sidang untuk kasus ini dijadwalkan berlangsung pada 17 Oktober di Pengadilan Delaware, Amerika Serikat.
Elon Musk ingin mundur dari kesepakatan membeli perusahaan Twitter senilai 44 miliar dolar AS dengan alasan ketidakjelasan soal akun sampah (spam) dan bot di platform media sosial tersebut.
