Bandwidth 11 Gbps Disiapkan Kemenkominfo untuk Amankan Internet di PON Papua

- Jumat, 24 September 2021 | 09:41 WIB
Foto aerial kompleks Olahraga Kampung Harapan yang digunakan sebagai venue PON Papua di Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua. (ANTARA FOTO/Gusti Tanati))
Foto aerial kompleks Olahraga Kampung Harapan yang digunakan sebagai venue PON Papua di Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua. (ANTARA FOTO/Gusti Tanati))

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengalokasikan kapasitas atau bandwidth sebesar 11 Gbps untuk mengamankan jaringan internet selama gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua yang akan dimulai pada 2 Oktober berlangsung.

Dilansir Antara, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan kapasitas bandwidth yang cukup besar tersebut untuk mendukung kegiatan PON, baik itu kegiatan pemberitaan maupun kegiatan masyarakat.

"Menyiapkan jaringan, dalam hal ini jaringan peta lebar untuk mendukung penyelenggaraan PON, di saat yang bersamaan juga tetap melayani kebutuhan harian pemerintahan dan masyarakat seperti sebelum PON ditambah dengan kebutuhan PON kapasitasnya 11 Gbps," ujar Menteri Johnny dalam temu media di Media Center cluster kabupaten Jayapura di Sentani, Jayapura, Papua, Kamis.

Kominfo juga telah memiliki rencana cadangan untuk mengantisipasi gangguan mengingat wilayah daratan dan lautan Papua yang luas.

"Sehingga Telkom dan Kominfo juga sudah merancang back up jaringan telekomunikasi untuk mendukung PON dan kegiatan masyarakat serta pemberitaan di saat bersamaan," kata Menkominfo.

Kominfo dan Telkom telah bekerjasama dengan operator-operator kabel optik internasional untuk back up jaringan yang ada saat ini dari Jayapura ke arah barat sampai ke Jakarta.

Menteri Johnny mengungkapkan Kominfo mengantisipasi gangguan dengan menggunakan jalur cadangan Jayapura - Madang - Port Moresby - Guam - Manado sebagai alternatif pertama, dan Jayapura - Madang - Port Moresby - Sydney - Batam sebagai alternatif kedua.

"Dukungan dari sisi infrastruktur telekomunikasi tersedia cukup dan memadai. Kami pastikan layanan untuk PON mudah-mudahan aman," ujar Johnny.

Namun demikian, Menkominfo mengungkapkan ada potensi terganggunya telekomunikasi dalam dua bentuk. Bentuk yang pertama adalah akibat dari kejadian alam, seperti misalnya terjadi aktivitas vulkanis bawah laut, yang akan mengganggu keseluruhan jaringan.

"Sehingga jika itu terjadi, kita punya back up melalui Port Moresby - Guam - Manado atau melalui Jayapura - Madang - Port Moresby - Sydney - Batam, jadi kita sudah siapkan jaringan back upnya," kata Menkominfo.

Potensi kedua, menurut Menkominfo, adalah ulah manusia sendiri, misalnya kekeliruan di dalam penggelaran anchoring kabel laut, di mana kabel bisa juga putus akibat dari jangkar.

"Ulah manusia ini selain akibat jangkar, juga dengan sengaja, ini yang saya minta untuk jaga bersama-sama jangan sampai ada gangguan jaringan telekomunikasi karena ulah kita, misalnya vandalism, merusak, membuat rusak infrastruktur," kata Menteri Johnny.

"Karena Pon ini dilakukan di empat cluster, maka jaringan telekomunikasi pun berpusat di empat kluster, sehingga tentu komunikasinya tidak gampang dan harus dijaga dengan baik," dia menambahkan.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Samsung Galaxy A54 vs A55, Mana Lebih Canggih?

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:30 WIB

Xiaomi Pad 5 Mulai Kebagian Update HyperOS

Minggu, 24 Maret 2024 | 13:30 WIB
X