Telegram Umumkan Sistem Monetisasi Baru Usai Raih 500 Juta Pengguna Aktif

- Kamis, 24 Desember 2020 | 08:47 WIB
Ilustrasi logo layanan perpesanan online Telegram (Ilustrasi/INDOZONE/Ferry Andika)
Ilustrasi logo layanan perpesanan online Telegram (Ilustrasi/INDOZONE/Ferry Andika)

Telegram baru saja mengumumkan bahwa saat ini layanan perpesanan online miliknya telah mencapai 500 juta pengguna aktif. Karena semakin banyaknya pengguna Telegram, pihaknya memutuskan untuk menghadirkan sistem monetisasi baru di platformnya.

Diumumkan langsung oleh Co-Founder Telegram, Pavel Durov melalui channel publiknya, diketahui ada dua sistem monetisasi yang diterapkan tahun 2021.

Baca Juga: Telegram Luncurkan Panggilan Video di iOS dan Android

Sistem yang pertama adalah dengan menghadirkan fitur premium untuk para pengguna bisnis dan juga power users. Diketahui bahwa fitur tersebut nantinya akan menghadirkan fitur-fitur baru yang tidak dapat digunakan oleh pengguna Telegram gratis.

-
Tampilan logo layanan perpesanan online Telegram (photo/Telegram)

Kemudian sistem yang kedua adalah dengan menampilkan iklan di channel publik. Pasalnya kini channel merupakan salah satu fitur grup di Telegram yang paling populer dimana para pengguna Telegram dapat membuat atau bergabung ke dalam channel dan membahas banyak hal.

Baca Juga: Gunakan Telegram di PC Hanya dengan 3 Langkah Saja!

Selama beberapa tahun, popularitas Telegram meningkat drastis dimana banyak pengguna yang menganggap bahwa Telegram merupakan platform forum modern dan menjadi alternatif dari layanan perpesanan online lain seperti Discord dan WhatsApp.

Pavel Durov juga menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menjual perusahaannya sama sekali seperti yang dilakukan oleh WhatsApp. Namun karena Telegram memutuskan untuk menjadi perusahaan independen, pihaknya pun harus mencari sumber pendapatan lain yang salah satunya adalah sistem monetisasi ini.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X