Apple Masih Ogah 'Retas' iPhone Meskipun Dimintai oleh Pihak FBI

- Jumat, 10 Januari 2020 | 10:50 WIB
Iklan privasi Apple di sebuah bangunan (photo/Bloomberg)
Iklan privasi Apple di sebuah bangunan (photo/Bloomberg)

Apple memang terkenal sebagai salah satu perusahaan yang sangat menjaga data dan privasi para pengguna. Sampai saat ini perusahaan yang berbasis di Cupertino, AS tersebut belum pernah terkena masalah terkait kebocoran privasi.

Dalam ajang CES (Consumer Electronics Show) 2020 kemarin, Direktur Privasi dari Apple Jane Horvath menegaskan kembali bahwa Apple tidak akan pernah dan mau untuk memberikan informasi para pengguna iPhone meskipun diminta oleh pihak kepolisian dan FBI.

-
CES 2020 Apple, Jane Horvath tengah (photo/CNET/Angela Lang)

"Enkripsi end-to-end sangat penting bagi kami, bagi data kesehatan dan pembayaran. Karena smartphone sangat mudah untuk hilang dan dicuri, kami perlu memastikan bahwa data pengguna tidak akan bocor jika hal tersebut terjadi" ucap Horvath.

Bahkan Apple diketahui sudah beberapa kali menolak permintaan dari FBI yang menyuruh Apple untuk membuka iPhone milik pelaku kejahatan. Apple tetap menolak permintaan tersebut mentah-mentah tidak peduli siapa yang memintanya.

-
photo/Apple

Beberapa waktu yang lalu, pada saat FBI berhasil menemukan iPhone milik seorang pelaku penembakan di pangkalan Angkatan Laut Florida yang menewaskan tiga orang, Apple masih enggan membuka iPhone tersebut.

Apple mengatakan bahwa mereka tetap akan memberikan bantuan jika ada kasus yang berhubungan dengan perangkatnya. Namun jika hal tersebut menyangkut masalah privasi pengguna, maka hal tersebut tidak bisa dilakukan lebih lanjut.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X