Ilmuan Jepang Ciptakan Kecoak Cyborg yang Bisa Dikendalikan dari Jarak Jauh

- Jumat, 9 September 2022 | 14:20 WIB
Kecoak cyborg. (Dok. RIKEN, Y Kakei et al., 2022/npj Flexible Electionics)
Kecoak cyborg. (Dok. RIKEN, Y Kakei et al., 2022/npj Flexible Electionics)

Inovasi dalam bidang teknologi terus tumbuh, salah satunya kecoak cyborg yang bisa dikendalikan dari jarak jauh.

Kecoak cyborg ini adalah inovasi dari tim ilmuwan dari RIKEN, Universitas Waseda, Universitas Teknologi Fukui dan Universitas Teknologi Nanyang. Tim menciptakan kecoak cyborg dengan menggunakan modul sel surya organik ultrasoft yang terpasang, tapi tidak mengganggu kemampuan gerak dasar serangga.

“Cyborg, yang merupakan integrasi mesin dan organisme, dapat digunakan tidak hanya untuk menggantikan bagian tubuh yang rusak dari suatu organisme, tetapi juga untuk mewujudkan fungsi yang melebihi kemampuan normal organisme tersebut,” kata peneliti RIKEN Kenjiro Fukuda dan rekan mengutip Sci News, Jumat (9/9/2022).

“Kemajuan dalam elektronik telah menghasilkan peningkatan integrasi organisme dan mesin,” tambahnya.

“Perangkat pemanen energi yang dipasang di tubuh sangat penting untuk memperluas jangkauan aktivitas dan fungsionalitas serangga cyborg,” kata mereka.

-
Kecoak cyborg. (Dok. RIKEN, Y Kakei et al., 2022, npj Flexible Electionics)1

Baca Juga: Beberapa Hal yang Harus Diperhatikan untuk Keselamatan di Stasiun dan Kereta Api

Dalam penelitiannya, penulis bereksperimen dengan kecoak Madagaskar yang memiliki ukuran 6 sentimeter.

Mereka memasang modul kontrol kaki nirkabel dan baterai polimer lithium ke bagian atas kecoak di dada menggunakan ransel yang dirancang khusus.

Ransel itu dicetak 3D dengan polimer elastis dan disesuaikan dengan permukaan melengkung kecoak, yang memungkinkan perangkat elektronik bisa dipasang secara stabil di dada kecoak selama lebih dari sebulan.

Kemudian modul sel surya organik ultra tipis (0,004 mm tebal) dipasang di sisi punggung perut kecoak.

“Modul sel surya organik ultra tipis yang dipasang di tubuh mencapai output daya 17,2 mW, yang lebih dari 50 kali lebih besar daripada output daya perangkat pemanen energi mutakhir saat ini pada serangga hidup,” kata Dr. Fukuda.

Karya tersebut diterbitkan dalam jurnal npj Flexible Electronics. Bisa lihat lengkapnya di sini.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X