Agar Bisa Eksplorasi Ruang Angkasa, Rusia Kembangkan Roket Falcon 9 SpaceX KW

- Jumat, 16 Oktober 2020 | 18:50 WIB
Ilustrasi SpaceX KW. (Photo/Ilustrasi/SpaceX)
Ilustrasi SpaceX KW. (Photo/Ilustrasi/SpaceX)

Badan Antariksa Negara Rusia, Roscosmos, pekan lalu mengumumkan bahwa pihaknya akan mengembangkan roket dua tahap yang disebut Amur. Sementara itu, roket tahap pertamanya akan kembali ke Bumi untuk pendaratan vertikal bertenaga seperti yang dilakukan oleh Falcon 9 SpaceX.

Dilansir dari laman SpaceX.com, Jumat (16/10/2020), pihaknya mengatakan bahwa Amur memiliki kemiripan yang luar biasa dengan Falcon 9. Kemiripannya bahkan persis menyerupai sirip grid yang menstabilkan roket tahap pertama dan keinginan untuk meluncurkan setiap booster hingga 100 kali penerbangan pada akhirnya.

Meski demikian, ada beberapa perbedaannya. Misalnya, Amur akan jauh lebih kecil dan kurang bertenaga daripada Falcon 9, dengan tinggi hanya 180 kaki (55 meter) berkemampuan mengangkat 11,6 ton (10,5 metrik ton) muatan ke orbit rendah Bumi (LEO). Sementara Falcon 9 memiliki tinggi 230 kaki (70 m) dan dapat mengirimkan 25,1 ton (22,8 metrik ton) ke LEO, menurut lembar spesifikasi SpaceX roket.

Saat ini, tahap pertama Amur akan menampilkan lima mesin, menurut pengumuman Roscosmos, dibandingkan dengan sembilan mesin milik Falcon 9. Sementara untuk mesin Merlin Falcon 9 digerakkan oleh oksigen cair dan minyak tanah.

Lebih lanjut, mesin Amur -yang belum dibuat- akan menggabungkan minyak tanah dengan metana. Amur akan diluncurkan dari Vostochny Cosmodrome di wilayah Amur Rusia -karena itu roket dinamakan demikian. Pendaratan tahap pertama yang dapat digunakan kembali akan dilakukan di beberapa lokasi, yang masih ditentukan, kata pejabat Roscosmos.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X